kicknews.today – Meski angka kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih tergolong tinggi di kisaran 23 persen, namun Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar menyatakan optimisme kuat bahwa angka tersebut akan terus menurun dalam beberapa tahun ke depan.
”Ini menjadi pekerjaan besar kita sekarang, bagaimana angka 23 persen ini bisa berkurang dari waktu ke waktu dan dari tahun ke tahun,” ujar Najmul, Senin (19/05/2025).

Ia menambahkan bahwa optimismenya didasarkan pada tren positif yang telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir.
Najmul menyoroti pencapaian luar biasa selama 17 tahun terakhir, di mana angka kemiskinan berhasil ditekan dari hampir 50 persen menjadi 23 persen. Ia menyebut hal ini tidak lepas dari kesungguhan pemerintah daerah serta dukungan masyarakat.
Lebih lanjut, Najmul menjelaskan bahwa meskipun tingkat kemiskinan masih tinggi, tingkat pengangguran di Lombok Utara justru rendah.
”Ini artinya masyarakat kita bekerja, hanya saja produktivitasnya yang perlu ditingkatkan,” katanya.
Ia mencontohkan, jika pendapatan harian masyarakat hanya sekitar Rp50.000, maka target ke depan adalah meningkatkan pendapatan tersebut hingga dua kali lipat.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya karakter dan budaya masyarakat Lombok Utara yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal, seperti semangat gotong royong dan kepedulian antarwarga.
“Alhamdulillah, masyarakat kita masih saling melihat dan memikirkan tetangganya. Ini adalah kekuatan sosial yang luar biasa,” ungkapnya.
Menariknya, di tengah tantangan ekonomi, Lombok Utara justru dinyatakan sebagai daerah paling aman di Nusa Tenggara Barat (NTB) oleh Kepolisian Republik Indonesia.
”Ini menjadi semacam paradoks, namun sekaligus kekuatan. Angka kemiskinan tertinggi, tapi tingkat keamanan tertinggi juga. Ini menambah keyakinan kita bahwa daerah ini bisa lebih baik ke depannya,” tutup Najmul.
Dengan berbagai indikator tersebut, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara terus berkomitmen untuk memperkuat program pemberdayaan masyarakat guna mempercepat penurunan angka kemiskinan secara berkelanjutan. (gii-bii)