Bupati Lombok Utara tebar ancaman bagi ASN langgar netralitas selama Pilkada

Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu. Poto. Anggi/kicknews today

kicknews.today – Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) Djohan Sjamsu meminta kepada seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tetap menjaga netralitas pada masa pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024 ini. Sesuai dengan aturan undang-undang yang ada agar ASN, Polri, TNI untuk tetap menjaga netralitas. Pasalnya jika melanggar akan diberikan sanksi kepada mereka.

 

Djohan Sjamsu menerangkan saat ini belum diketahui secara jelas terkait ada ASN yang sudah dilaporkan atau tidak atas pelanggaran netralitas. Namun tetap diingatkan agar tetap netral dan tidak boleh berpihak pada para calon yang mencalonkan diri mereka. Tetapi mereka juga mempunyai hak pilih dan diperbolehkan untuk mendengarkan apa visi dan misi tanpa ikut serta, agar mereka bisa memilih dengan benar.

 

”Tetap ada himbauan, ASN itu jangan terlibat langsung dengan yang pilkada. Kalau mereka punya hak pilih, ya silahkan manfaatkan pada saatnya nanti. Jangan sampai kita ikut-ikutan masuk,” katanya, Jumat (20/09/2024).

 

Tidak hanya pada ASN di jajaran pemerintah daerah (Pemda) KLU saja, para tenaga kontrak juga harus ikut menjaga netralitas selama pilkada ini. Untuk itu diingatkan agar mereka tidak terlibat maupun ikut serta.

 

”Tenaga kontrak ini paling gampang kena tegur. Kalau mereka macam-macam selesai mereka (dipecat, Red),” katanya.

 

Apalagi sudah ada pengawasan dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk melihat dan menindak, jika ada ASN maupun tenaga kontrak yang melanggar netralitas.

 

Meskipun tidak secara langsung melihat pelanggaran di lapangan, namun jika ada informasi. Maka akan dipanggil atau ditegur, selain itu ada pengawasan khusus juga dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

 

Disinggung soal putranya yang ikut maju pada Pilkada KLU 2024 ini dan bagaimana arah dukungannya. Djohan menyebutkan, bahwa pilkada itu terbuka, siapa saja boleh ikut termasuk anaknya. Terlebih putranya berasal dari Lombok Utara.

 

”Saya belum ada arah kesitu (kampanye atau dukungan, Red), kalau kepala daerah itu ada aturannya. Sabtu minggu kan dia libur, boleh-boleh saja ikut kalau dia mau ikut kampanye, kalau di hari lain harus ada izin dari gubernur,” terangnya.

 

Dikatakan Djohan, dirinya belum ada cuti khusus, untuk turun kampanye. “Tidak ada. Belum ada sampai kesana (turun kampanye, Red),” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI