Bupati Lombok Utara harap Persagi mampu atasi stunting

Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu.
Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu.

kicknews.today – Persatuan Ahli Gizi (Persagi) menggelar acara Musyawarah Cabang (Muscab) Kabupaten Lombok Utara tahun 2024 di Aula Bupati Lombok Utara, Sabtu (4/5/2024). Acara yang mengusung tema ‘Ciptakan Generasi Lombok Utara yang Cerdas, Sehat dan Kuat’ ini dibuka oleh Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu.

Dihadapan para peserta Muscab Bupati menyampaikan Muscab ini sebagai momentum refleksi pelaksanaan program sebelumnya serta untuk mendapatkan gagasan perencanaan program selanjutnya. 

“Saya ucapan selamat bermusyawarah kepada pengurus Persagi KLU, semoga pengurus terpilih dapat berkolaborasi dengan Pemda dalam mengatasi beberapa persoalan berkaitan dengan kesehatan, khususnya gizi,” kata Djohan.

Djohan berharap, dengan adanya profesi khusus seperti Persagi mampu membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mengatasi maslah stunting dan angka kematian pada bayi serta ibu melahirkan.

“Pada awal tahun 2024 jumlah Stunting mencapai 16,17 persen. Kami berharap dengan adanya organisasi profesi seperti ini mampu membantu kami mengatasi masalah tersebut,” ujarnya.

Sementara Ketua DPC Persagi KLU, Luh Gede Lakshmiwati, menuturkan bahwa Pelaksanaan Musyawarah Cabang yang kedua dilakukan dimana agenda utama yakni pemilihan pengurus untuk periode 2024 – 2029.

“Harapannya, semoga nanti ketua serta pengurus yang terpilih yakni dari golongan milenial mampu membawa Persagi KLU menjadi lebih maju dan menjadi organisasi yang anggotanya diperhitungkan dalam pembangunan kesehatan di KLU,” ucapnya.

Dijelaskan Luh Gede, dari 9 jenis profesi tenaga kesehatan, Persagi merupakan salah satu dari organisasi profesi yang ada di Indonesia dan diisi oleh ahli gizi yang bekerja baik di instansi pemerintahan maupun swasta. 

Masih kata Luh Gede yang juga menjabat Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) di Dinas Kesehatan (Dikes) KLU ini, permasalahan kesehatan yang sedang menjadi trending topik yaitu permasalahan Stunting serta permasalahan gizi lainnya.

“Dalam mengatasi persoalan tersebut, maka dibutuhkan tenaga profesi gizi sebagai garda terdepan. Kami dari Persagi siap bekerja dimana saja,” katanya.

Saat ini, lanjutnya, di KLU tenaga profesi gizi berjumlah 76 orang, dengan rincian 17 orang berstatus PNS, 23 orang berstatus tenaga kontrak di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sisanya di swasta dan belum bekerja.

Luh Gede berharap, para ahli gizi yang mengabdi saat ini dapat diangkat menjadi ASN (PNS atau PPPK). Mengingat para ahli gizi ini ada yang sudah mengabdi lebih dari 10 tahun. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI