Bulog NTB jalin MoU dengan KPPN  untuk jagung kering pipil

ilustrasi jagung
ilustrasi jagung

kicknews.today – Sampai saat ini potensi jagung di Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup banyak, bahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) NTB masih melakukan penyerapan terhadap petani jagung.

Oleh karena itu, Bulog Kanwil NTB menjalin kerjasama dengan Koperasi Pinsar Petelur Nasional (KPPN) untuk menjual jagung kering pipil hasil produksi petani NTB.

Kerjasama yang terjalin, disambut baik oleh kedua belah pihak. Perjanjian kerjasama antar Bulog Kanwil NTB dan KPPN sudah lama dicanangkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan baru bisa terealisasi.

Pimpinan Wilayah Bulog NTB, Raden Guna Dharma mengatakan nantinya kerjasama antara Bulog NTB dan KPPN akan berlanjut. 

“Pada tahap pertama ini baru 1.300 ton, mudah mudahan kedepannya akan ada tahap 2 dan tahap 3,” ujar Raden Guna, Selasa (23/07/2024).

Perum Bulog Kanwil NTB saat ini memiliki stok jagung sebanyak 56.520 ton. Kondisi ini masih berpotensi bertambah mengingat serapan masih berlangsung. Jagung jagung tersebut disimpan di gudang yang dimiliki maupun di gudang lain dengan proses sewa.

“Semoga kerjasama ini memberikan manfaat dan keberlanjutan. Apa yang kita lakukan tiada lain untuk mengantarkan kebaikan bagi kita semua,” katanya. 

Ketua Presidium Pinsar Petelur Indonesia, Yudi Yugiarso mengatakan, jagung tidak bisa dipisahkan dengan industri peternakan. Hasil produksi peternakan tergantung dari besaran harga jagung di pasar.

“Kondisi ini juga pernah kita alami pada tahun 2022. Apalagi harga jagung yang seringkali melonjak tinggi. Kondisi yang sama juga terjadi di hampir seluruh wilayah di Indonesia,” jelasnya.

Dengan hadirnya badan pangan nasional yang selalu mendukung, lanjutnya, diharapkan dapat mendukung program pangan nasional melalui sektor peternakan. Apalagi ketersediaan jagung di NTB juga melimpah dengan dukungan teknologi penyimpanan bulog yang representatif.

Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur NTB yang diwakili Asisten II Setda NTB, Dr. H Fathul Gani mengatakan, pemerintah daerah (Pemda) memberikan apresiasi yang tinggi atas kerjasama ini.

“Potensi jagung di NTB, sebesar 1,2 juta ton, sehingga diharapkan bulog memiliki peran penting dalam meningkatkan serapannya,” ucapnya.

Dikatakan Fathul, indeks ketahanan pangan NTB diatas 76 persen, tapi untuk Kota Mataram masih bergantung dari pasokan daerah tetangga termasuk masalah jagung. “Jadi hubungannya harus baik-baik dengan tetangga,” ujarnya.

Deputi Direktur Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa mengatakan, kerjasama ini adalah langkah nyata daerah dalam menyelesaikan masalah jagung.

“Bapanas memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya bulog dalam membantu menyelesaikan masalah komoditas ini,” katanya.

Selain itu, pihaknya meminta para petani agar menjaga kualitas produksinya. Jangan sampai harga jagung murah justru kualitasnya juga jauh dari harapan.

Dimana tanpa dukungan petani jagung, sektor peternak tidak bisa berdiri sendiri dalam mendorong ketahanan pangan. “Untuk itulah pentingnya kolaborasi yang kuat antara pengusaha peternakan dengan petani yang difasilitasi oleh Bulog ini,” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI