Bocah meninggal diduga terlambat ditangani, Direktur RSUD Soedjono Selong: Saya siap turun dari jabatan

Pasien Khairul Wardi akan dirujuk ke RSUD dr Soedjono Selong.
Pasien Khairul Wardi akan dirujuk ke RSUD dr Soedjono Selong.

kicknews.today – Diduga kelalaian manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sudjono Selong, seorang anak bernama Khairul Wardi (7 tahun), warga Kembang Kerang Kecamatan Aikmel, Lombok Timur meninggal. Bocah tersebut diduga terlambat ditangani karena tidak memiliki BPJS.

Pihak rumah sakit memberikan syarat agar pasien untuk di CTScan terlebih dahulu. Sementara menurut pihak rumah sakit biaya scan Rp 1 juta.

Kepala Desa Kembang Kerang, Yahya Putra mengaku kecewa dengan pelayanan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Lombok Timur itu yang terkesan tidak memprioritaskan nyawa warga. justeru management rumah sakit meminta biaya dahulu baru ditindak.

“Yang sakit datang Kamis sore kemarin, dia menderita epilepsi dan dirujuk ke RSUD Soedjono. Harusnya rumah sakit selamatkan nyawa anak, tapi sayang  meminta uang dulu baru ada tindakan. Ini namanya sudah keluar dari SOP yang ada, sedangkan pasien anak butuh penanganan segera,” sesal Yahya pada Jumat (19/7/2024). 

Dengan fasilitas yang memadai, RSUD juga harus meningkatkan pelayanan yang prima. Ia berharap pelayanan yang tulus yang utama, abaikan administrasi, dahulukan nyawa orang.

“jangan besar saja rumah sakit tapi pelayanan semakin jelek,” sesalnya lagi.

Di tempat terpisah, Kepala Direktur RSUD dr Soedjono Selong, dr. H. Muhammad Hasbi Santoso, M.Kes menepis hal tersebut. Yang dikatakan Kades tersebut tidak benar.

“Tidak ada itu, saya siap mundur jadi Direktur apabila ada warga Lombok Timur yang sakit tidak punya biaya lalu tidak ditangani cepat di RSUD Soedjono Selong ini. Kalau ada yang kritis atau dalam kondisi tidak sadar tidak boleh dibawa ke CTScan. Yang bersangkutan itu sudah sakit radang di bagian kepala. Tidak boleh dibawa ke CTScan,” katanya. 

Bahkan, ia sesalkan tindakan Kepala Desa yang tidak mengurus BPJS pasien tersebut. 

“Saya cek didata, pasien itu kerap sekali ke RSUD ini, lalu kenapa tidak diurus BPJS warganya oleh kades tersebut. seharusnya itu dulu yang diurus,” pungkasnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI