BNPB ingatkan potensi gempa M 8,5 hantui NTB, masyarakat harus tetap waspada

Ilustrasi. (Poto Pixabay)

kicknews.today – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, mengeluarkan peringatan tegas terkait potensi gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,5 yang dapat terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Peringatan ini menjadi alarm keras bagi masyarakat NTB, sebuah daerah yang memang dikenal rawan bencana geologis.

“Potensi ini bukan untuk menakuti, tetapi untuk menyadarkan kita semua bahwa NTB berada di jalur aktif gempa bumi. Kita harus siap, bukan hanya waspada,” tegas Suharyanto dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa besar yang mengguncang Lombok pada tahun 2018 menewaskan lebih dari 500 jiwa dan merusak lebih dari 400.000 rumah warga. Sejarah kelam ini menegaskan bahwa ancaman gempa bukan sekadar kemungkinan, melainkan kenyataan yang harus diantisipasi.

Dr. Aji Syailendra Ubaidillah, dosen Teknik Geologi Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), mengungkapkan bahwa NTB mengalami dua hingga tiga gempa kecil hampir setiap hari.

“Ini adalah aktivitas alami bumi yang tidak seharusnya mengejutkan, tapi justru harus menjadi alarm kesadaran. Yang paling penting bukan rasa takut, melainkan kemampuan mitigasi yang ditanamkan sejak dini,” ujarnya, Kamis (11/06/2025).

Sebagai satu-satunya program studi Teknik Geologi di NTB, UMMAT mengambil peran strategis dalam edukasi dan mitigasi bencana. Mahasiswa tak hanya mempelajari teori tentang minyak bumi, panas bumi, atau mineral tambang, tetapi juga dilatih menjadi agen mitigasi bencana yang siap terjun langsung ke lapangan.

“Mahasiswa kami belajar langsung dari medan di lereng Rinjani hingga zona patahan di Lombok. Mereka memetakan wilayah rawan, mengenali tanda-tanda ancaman, dan menyusun strategi mitigasi berbasis masyarakat,” terang Dr. Aji.

 

Dengan posisi geografis yang berada di zona aktif tektonik dan vulkanik, NTB tidak hanya menghadapi risiko gempa dan tsunami, tetapi juga letusan gunung berapi seperti Rinjani dan Tambora, serta potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

 

“Kita memang tidak bisa menghentikan bencana. Tapi kita bisa mencegah korban. Melalui pendidikan, pemetaan risiko, dan sinergi semua pihak, NTB bisa membangun masa depan yang lebih tangguh,” pungkasnya.

 

Peringatan dari BNPB dan edukasi dari kalangan akademik ini menjadi pengingat penting bahwa keselamatan tidak datang dari ketakutan, melainkan dari kesiapsiagaan. Masa depan NTB berada di tangan generasi muda yang terdidik, siap, dan peduli. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI