kicknews.today – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat waspada akan adanya potensi bencana hidrometeorologis, seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor yang terjadi pada periode peralihan musim hujan menuju kemarau di NTB saat ini.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Afriyas Ulfah mengatakan, curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II April 2023 umumnya dalam kategori rendah yang terjadi hampir di seluruh wilayah NTB, kecuali wilayah Lombok bagian Utara, Sumbawa bagian Tengah, dan sebagian kecil Dompu yang mengalami hujan dengan kategori menengah.
“Curah hujan tertinggi tercatat terjadi di pos hujan Plampang, Kabupaten Sumbawa sebesar 131 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian II April 2023 di wilayah NTB bervariasi dari Bawah Normal (BN) hingga Atas Normal (AN),” jelasnya.
Monitoring Hari Tanpa Hujan berturut – turut (HTH) NTB secara umum berada pada kategori ‘Pendek’ (6 – 10 hari) hingga masih ada hujan pada saat updating data. HTH terpanjang tercatat di pos hujan Perigi Kabupaten Lombok Timur selama 15 hari.
Sementara pada dasarian III April 2023 (21 – 30 April 2023) diprakirakan masih terdapat peluang curah hujan dengan intensitas >20 mm/dasarian yang terjadi merata di seluruh wilayah NTB dengan probabilitas 30 % sampai >90 %. Potensi curah hujan dengan intensitas >20 mm/dasarian dengan probabilitas 80% sampai dengan >90 % umumnya terjadi di sebagian besar Sumbawa Barat, wilayah Kabupaten Sumbawa bagian barat, dan sebagian kecil Lombok Barat bagian Selatan.
Potensi curah hujan dengan intensitas >50 mm/dasarian berada pada probabilitas >50 % diprakirakan berpeluang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Sumbawa Barat bagian Utara.
“Waspada adanya potensi bencana hidrometeorologis yang terjadi pada periode peralihan musim hujan menuju musim kemarau yang sedang berlangsung di NTB saat ini. Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari,” pungkasnya. (jr)