BMKG catat 346 gempa bumi selama Juli di NTB

kicknews.today – BMKG mencatat 346 gempa bumi terjadi selama Juli 2023 di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 kilometer. Jumlah tersebut menurun dibanding bulan Juni sebanyak 520 gempa.

Dari 346 kejadian tersebut terdapat 3 kejadian gempa bumi yang dirasakan di wilayah NTB. Yakni, kejadian pada 2 Juli pukul 02.44 Wita dengan M 5.0 dan kedalaman 31 km dirasakan di wilayah Bima III MMI, Sumbawa dan Sumbawa Barat II MMI dan gempa bumi terjadi pada pukul 08.57 Wita dengan M 3.3 dengan kedalaman 23 km dirasakan di wilayah Mataram, Lombok Barat III MMI, Lombok Utara II-III MMI.

“Kemudian, kejadian pada 18 Juli pukul 12.07 Wita dengan M 4.9 dan kedalaman 22 km dirasakan di wilayah Lombok Utara, Lombok Timur, dan Sumbawa Barat III MMI, Mataram dan Sumbawa II MMI,” jelas Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, S.Si, Selasa (1/8).

Ardhi menjelaskan, analisa gempa bumi di wilayah NTB dikelompokkan menjadi 4 bagian. Yaitu gempa bumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman tiap kejadian gempa bumi dan dominasi sumber gempa bumi.

Berdasarkan grafik frekuensi kejadian gempa bumi bulan Juli 2023 terlihat kejadian gempa bumi terbanyak pada tanggal 13 Juli 2023 sejumlah 19 kejadian. Berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 222 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M < 5 sebanyak 120 kejadian dan 4 kejadian gempa bumi dengan M ≥ 5.

“Pada tanggal 13 Juli 2023 mendominasi kejadian gempa bumi di Juli 2023 dengan jumlah 11 kejadian pada rentang 3 ≤ M < 5,” katanya.

Berdasarkan kedalaman gempa bumi dengan kedalaman < 60 km sebanyak 272 kejadian, gempa bumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 71 gempa bumi dan 3 kejadian gempa bumi dengan kedalaman > 300 Km. Dari kondisi seismisitas wilayah NTB dan sekitarnya bulan Juli 2023 aktivitas gempa bumi didominasi di daerah sumber gempa bumi Back arc Thrust Utara Dompu dan Bima.

“Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI