kicknews.today – Pandemi Covid-19 benar-benar berdampak pada segala sektor baik itu di bidang industri pariwisata hingga anggaran belanja pemerintahan. Di Kabupaten Lombok Barat misalnya, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang sebelum pandemi sebanyak Rp2 triliun rupiah, kini turun drastis menjadi Rp1,7 triliun.
Hal ini diungkapkan Bupati Lombok Barat, H fauzan Khalid di Senggigi, Rabu (30/6) saat menghadiri acara pembukaan Musyawarah Daerah Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI).
“Lombok Barat itu 2019 sebelum Covid APBD-nya sudah 2 triliun. Biasanya setiap tahun minimal naik 10 persen. Sekarang kita 1,7 (triliun-red) ” ungkapnya.
Dikatakan dia, jika kenaikan rata-rata APBD 10 persen, maka seharusnya tahun 2021 ini APBD Lombok Barat menjadi sebesar Rp2,5 triliun. Hal itu jika dunia tidak dilanda Pandemi Covid-19.
“Faktanya (APBD) kita hanya Rp1,7 triliun. Dan ini saya rasa tidak hanya Lombok Barat, tetapi semuanya begitu, termasuk Provinsia” tegasnya.
Sedangkan untuk konteks Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata menunjang sekitar 40 persen di Lombok Barat. Namun saat ini tidak bisa diharapkan seperti itu.
“Kita sekarang sangat lunak ke hotel dan lain sebagainya dengan tujuan dan permintaan ke mereka, asal jangan PHK. Karena mereka memang susah. Kalau ada tamu rata-rata tarifnya hanya 50 persen dengan okupansi cuma 20-30 persen,” jelasnya.
Maka dengan digelarnya Musda ASPPI di Lombok Barat, dia berharap agar semua unsur bergerak dengan inovasinya masing-masing untuk bertahan di tengah badai pandemi.
“Yang paling dibutuhkan saat ini ialah inovasi dan kerjasama. Alhamdulillah, salah satu hikmah Covid yang terlihat sekarang adalah kegotongroyongan diantara pelaku pariwisata,” ungkapnya. (red.)