Berkunjung ke NTB, Menteri LH minta masyarakat tidak buang sampah plastik di laut

Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Dr. Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan kerja ke Pulau Lombok. (foto kicknews.today/biroadpim)

kicknews.today – Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Dr. Hanif Faisol Nurofiq, memantau langsung upaya pelestarian lingkungan hidup di Nusa Tenggara Barat. Dalam lawatannya ke Bumigora Menteri Hanif didampingi
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB Ir. Ahmadi, SP-1 berkesempatan mengunjungi titik-titik lokasi pelestarian atau konservasi. Satu diantaranya Pantai Bintang di Lombok Utara, kemudian Tempat Penampungan Sampah di Sandubaya Mataram dan terakhir Tempat Pembuangan Sampah Akhir Regional (TPAR) Kebon Kongok Lombok Barat.

Menteri Hanif dalam kunjungannya menyampaikan agar masyarakat memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan pantai dengan tidak membuang sampah plastik di laut. Tak hanya itu, Menteri LH menyoroti terkait pengolahan sampah di NTB harus maksimal. Memastikan fasilitas berjalan efektif dan efisien dari target pelestarian lingkungan sesuai dengan prinsip “Sanitary Landfill”.

”Pengelolaannya sudah maksimal, namun sampahnya harus selesai di Hulu,” ungkapnya kala meninjau langsung pengolahan sampah di TPAR Kebon Kongok, Sabtu (11/10/2025).

Sementara itu, Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal mengungkapkan masalah sampah perlu komitmen kuat semua pihak untuk mengentaskannya. Menurutnya, kompleksitas masalah termasuk masalah pengangkutan yang dinilai menjadi collecting masalah. Butuh penanganan dengan sistem manajemen yang baik, agar pengangkutan tidak lagi dilakukan dari pagi hingga malam. Perlu didukung teknologi yang berkemampuan untuk memproduksi kembali (comeback factor).

“Saat ini saya berpikir keras, agar Wise Management. Mencari teknologi yang bisa memproduksi energi tanpa deduksi sehingga dapat mengalihkannya ke infrastruktur. Saat ini baru Mataram yang memiliki teknologi produksi tanpa deduksi,” pungkasnya. (wii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI