kicknews.today – Bentrokan warga Desa Cenggu dan Renda di Kecamatan Belo Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali memanas, Rabu (27/12/2023). Satu korban terkena tembakan yakni, seorang tenaga kesehatan inisial DH, 30 tahun asal Desa Cenggu.
“Korban merupakan perawat di Puskesmas Cenggu. Dia terkena tembakan peluru rakitan di bagian pinggul sekitar magrib Selasa (26/12/2023) kemarin,” kata Camat Belo, Ruyani, Rabu sore (27/12/2023).

Ruyani tidak mengetahui secara detail gambaran peristiwa penembakan itu. Dia memastikan insiden berlangsung saat ketegangan dua kelompok warga dari Desa Cenggu dan Renda yang sedang bertikai di kawasan pemukiman.
Setelah penembakan terjadi, korban yang diketahui Ibu Rumah Tangga (IRT) ini langsung dilarikan warga ke Puskesmas Cenggu Bima untuk mendapatkan perawan medis.
“Iya dia langsung dilarikan ke Puskesmas Cenggu. Kondisinya sekarang sudah mulai membaik,” terangnya.
Ruyani mengatakan, ragam upaya dilakukan pemerintah untuk meredam konflik antar kampung ini. Salah satunya, turun ke lokasi melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat setempat.
“Dari unsur Pemda Bima, kita terus melakukan pendekatan untuk meredam konflik ini,” bebernya.
Bahkan hari ini Bupati Bima bersama Kapolres dan Dandim langsung berkunjung ke rumah Dulasi, korban yang tewas tertembak beberapa hari lalu. Sebelumnya, warga Desa Renda ini meninggal dunia dalam perjalanan saat dirujuk ke Puskesmas Ngali.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam kasus ini seorang warga Renda tewas tertembak senjata api rakitan dan satu lainya terkena anak panah. Kemudian tiga rumah milik warga Desa Cenggu yang yang terletak di perbatasan wilayah Desa Renda dibakar massa.
Sementara itu, tiga orang provokator bentrokan berhasil diamankan polisi. Ketiga terduga pelaku merupakan warga dari Desa Cenggu Kecamatan Belo, Bima.
Sebagai informasi, konflik antar kampung bertetanggaan ini berawal seorang warga Desa Renda dipanah oleh OTK saat melintas di jalan raya Desa Cenggu Senin malam (4/12/2023). Warga renda yang keberatan saat itu melakukan blokade jalan hingga kasusnya berujung menelan korban jiwa. (jr)