kicknews.today – Ternak Bima, terutama Sapi masih dibutuhkan di pasar nasional. Tahun ini, sebanyak 16.300 ekor ternak dikirim keluar daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Bekasi (Jabodetabek) dan sejumlah daerah lainnya. Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun lalu sebanyak 14 ribu ekor
“Ribuan ternak ini untuk memenuhi kebutuhan pasar, termasuk idul qurban,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima, Joko Agus Guyanto, Senin (29/4/2024).

Agus mengatakan, rincian hewan ini terdiri dari 14.450 ekor sapi dan 850 ekor kerbau. Pengirimannya mulai digulirkan sejak awal tahun 2024 lalu dengan menggunakan jalur darat dan laut.
Pengiriman melalui jalur darat menggunakan fuso dan mobil tronton. Sedangkan jalur laut menggunakan sejumlah kapal feri dan armada sejenis lainnya.
“Pengirimannya menggunakan jalur laut dan darat. Sekarang masih dalam tahap pengiriman,” bebernya.
Hingga pada Senin (29/4/2024), jumlah hewan yang berhasil dipasok sebanyak 7 ribu ekor. Sementara 9.300 ekor lainnya masih dalam proses dan persiapan pengiriman.
“Sekitar 7 ribu ekor yang susah berhasil dikirim. Sisanya sedang proses,” kata dia.
Agus memastikan ribuan hewan yang telah dikirim telah penuhi semua persyaratan. Mulai dari surat jalan dan perizinan pengiriman, hingga kesehatan hewan.
“Ada beberapa ekor yang gagal dikirim karena positif penyakit. Lupa lagi saya nama penyakitnya,” jelas dia.
Sementara itu, Oyan salah satu koordinator penjual hewan mengatakan, tingkat pengiriman sapi dari Kecamatan Bolo tahun ini menurun dibandingkan 2023 lalu. Karena para peternak tidak lagi mendapat dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sapi dari bank.
Kemudian tidak sedikit juga karena mereka khawatir rugi. Karena pengalaman tahun 2023 lalu, banyak hewan yang didatangkan dari Bima tidak terjual saat jelang Hari Raya Idul adha.
“Sapi terpaksa dipasarkan dengan harga murah,” pungkasnya. (jr)