kicknews.today – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, bertujuan meningkatkan gizi anak-anak Indonesia untuk mendukung tumbuh kembang fisik dan intelektual menuju Indonesia Emas 2045.
Program ini dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram.

Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan, menegaskan bahwa keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama, yang harus dijaga mulai dari hulu hingga hilir guna mencegah kontaminasi fisik, kimia, dan mikrobiologi dalam makanan yang didistribusikan.
Sebagai program yang relatif baru, Yosef mengakui masih terdapat tantangan di lapangan, termasuk kejadian makanan basi dan dugaan keracunan pangan di beberapa daerah.
Oleh karena itu, BBPOM Mataram mendukung program ini melalui: Standarisasi dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), bimbingan teknis (Bimtek) keamanan pangan bagi penjamah makanan dan pengujian pangan jika diperlukan.
“Kami telah meminta setiap dapur SPPG untuk membentuk tim internal yang bertugas melakukan pengecekan ketat sebelum makanan dikemas. Harus ada uji organoleptis—memeriksa warna, bau, rasa, dan potensi benda asing dalam makanan,” ujar Yosef, Sabtu (01/03/2025).
Menurutnya, pemerintah tidak bisa mengawasi 24 jam penuh, sehingga pelaku usaha atau mitra penyedia MBG memiliki kewajiban untuk memastikan makanan aman dan bergizi sebelum didistribusikan kepada siswa, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Menyiapkan 3.000 hingga 3.500 porsi makanan per dapur SPPG setiap hari bukan pekerjaan mudah. Oleh karena itu, setiap SPPG telah dilengkapi dengan: Kepala SPPG yang berasal dari Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia, terlatih dalam kepemimpinan dan keamanan pangan.
Kemudian Ahli gizi yang memastikan keseimbangan nutrisi dan Akuntan yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan.
Program MBG tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi inklusif berkelanjutan. Yosef berharap program ini bisa mendukung petani, nelayan, dan peternak lokal dengan harga beli yang lebih baik serta meningkatkan kesejahteraan UMKM.
Seperti meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan peternak, memajukan UMKM kuliner lokal serta menekan ketergantungan pada produk impor.
“Semoga dengan dukungan bersama, NTB dapat menjadi contoh sukses pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis. Ini bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang masa depan generasi penerus bangsa,” tutup Yosef. (gii)