kicknews.today – Puluhan massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan unjuk rasa di kantor Bawaslu dan KPU Lombok Timur pada Jumat (2/2/2024). Mereka memprotes karena KPU dan Bawaslu tidak pernah mensosialisasikan tahapan Pemilu di masyarakat, terutama pada pemilih pemula serta tidak tebang pilih menindak ASN yang melanggar netralitas.
“Kami menuntut hak rakyat karena KPU dan Bawaslu tidak pernah melaksanakan tugasnya padahal telah diberikan dana untuk mensosialisasikan pemilu sesuai aturan. Tidak hanya itu, kami juga ingatkan, Bawaslu untuk tidak tebang pilih dalam menyelesaikan pelanggaran penindakan dan penegakan oleh oknum Kades atau ASN yang ikut dalam kampanye,” kata Korlap I, M Herwadi.
Karena tidak ada yang anggota Bawaslu yang merespon, massa bergeser ke kantor KPU. Mereka mendesak KPU untuk terbuka mengenai dana Pemilu. Menurutnya, jangan sampai ada cawe-cawe dalam mengelola uang negara.
“Bagaimana menciptakan Pemilu cerdas jika KPU tidak melakukan sosialisasi untuk pemilih pemula. Kami meminta agar KPU melakukan melakukan sosialisasi di kampus kampus, sekolah-sekolah dan desa bahkan kampung,” tambahnya.
Pihaknya mengancam apabila KPU dan Bawaslu tidak netral, maka massa akan dikerahkan lebih banyak lagi. Terlebih lagi apabila ditemukan PPK dan PPS yang ‘bermain’ dengan para calon legislatif di lapangan.
Kedatangan massa aksi diterima salah seorang Komisioner KPU Lombok Timur, H. Mulyadi. Dia menjelaskan pihak KPU telah bekerja sesuai dengan regulasi yang ada. Begitu juga mengenai penggunaan anggaran bisa dipertanggungjawabkan karena jelas arah digunakan.
“Yang jelas terima kasih atas masukan dan saran dari massa aksi untuk KPU ke depan lebih baik,” pungkasnya. (cit)