kicknews.today – Batik Sasambo yang diinisiasi oleh SMKN 5 Mataram telah menjadi salah satu pelopor pengembangan batik di NTB. Mulai melestarikan dan mengembangkan warisan budaya lokal sejak tahun 2010, SMKN 5 Mataram akhirnya berhasil mendapatkan pengakuan dari Kementerian Hukum Republik Indonesia dengan terdaftarnya merek “Batik Sasambo” sebagai hak milik SMKN 5 Mataram.
“Batik Sasambo ini bukan hanya menjadi produk unggulan daerah, tetapi juga menggambarkan identitas budaya Nusa Tenggara Barat yang kaya akan keindahan dan keunikan motif,” ungkap Kepala Sekolah SMKN 5 Mataram H. Istiqlal, S.Pd., MM., baru-baru ini di Mataram.
Dengan adanya pengakuan resmi tersebut, Batik Sasambo semakin mendapat tempat di dunia mode. Sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan pengembangan keterampilan bagi siswa-siswi dan alumni SMKN 5 Mataram.
H. Istiqlal menambahkan bahwa secara historis batik berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad 17. Dilukis dan ditulis pada daun lontar. Saat itu batik masih kebanyakan bermotif gambar binatang dan tanaman. Namun batik terus berkembang, sehingga kuantitas dan kualitasnya semakin baik. Jenis dan corak batik tradisional bertambah banyak, variasinya pun sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah.
“Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri,” sambungnya.
Secara Internasional, UNESCO telah mengakui batik sebagai warisan budaya Indonesia. Pengakuan tersebut telah disahkan pada 2 Oktober 2009 di Prancis. Kemudian Presiden telah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai hari Batik Nasional.
“Kita bersyukur bahwa batik Indonesia telah mendapatkan pengakuan dunia oleh karena itu masyarakat Nusa Tenggara Barat sebagai bagian dari bangsa ini pada tempatnyalah untuk turut sebagai pelestari batik dan mendukung untuk terus berkembangnya batik Indonesia,” kata Istiqlal.
Ia menambahkan, munculnya batik di Nusa Tenggara Barat ini sebenarnya bukanlah setelah Indonesia mendapatkan pengakuan dunia sebagai asal warisan budaya, namun telah dimulai sejak berdirinya salah satu sekolah kerajinan yaitu SMIK Mataram yang di tahun 1989 berubah nama menjadi SMKN 5 Mataram.
“Salah satu jurusan yang ada di SMKN 5 Mataram ini adalah jurusan batik dengan masa pendidikan 4 tahun,” jelasnya.
Keragaman motif khas SASAMBO Nusa Tenggara Barat terus berkembang yang mengantarkan batik sasambo terus semakin mendapatkan tempat dihati masyarakat NTB maupun tamu-tamu dari daerah lain. Hal tersebut juga di karenakan motif motif batik ini tidak meniru motif-motif daerah lain. Motif batik Sasambo tidak terikat dengan keterikatan tertentu yang mengikat dari pengerajinnya maupun peruntukannya.
“Motif batik sasambo Nusa Tenggara Barat yang kaya akan keberagaman tersebut bukanlah tanpa makna, melainkan sekaligus berfungsi sebagai media sosialisasi dan publikasi dari setidaknya ada 4 unsur sumber inspirasi motif Batik Sasambo, yaitu: pernak-pernik budaya NTB, Keindahan alam, tanaman herbal dan sayur-mayur khas Nusa Tenggara Barat dan program unggulan pemerintah daerah,” jelasnya.
Dari empat unsur tersebut terus muncul inspirasi-inspirasi baru motif batik Sasambo dari para seniman batik, pengerajin dan para siswa jurusan Desain dan Produksi Kria Tekstil SMKN 5 Mataram dan SMKN 3 Kota Bima maupun dari pemerhati batik dan dari rasa kreator batik khususnya.
“Semoga batik sasambo Nusa Tenggara Barat terus mendapat tempat, disenangi oleh masyarakat sehingga para pengerajin dapat terus berkarya sebagai bagian prestasi batik dan berkembangnya ekonomi kreatif di Nusa Tenggara Barat,” harapnya. (hl)