kicknews.today – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) mencatat realisasi capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) sampai Oktober 2024 sangat positif. Dengan jumlah mencapai 90,34 persen dari target yang ditetapkan Pemerintah Daerah (Pemda) KLU tahun 2024 sebesar Rp 250 miliar.
Kabid Pendapatan Bapenda KLU, Andita Novita Sari mengatakan, PAD KLU sampai dengan Oktober 2024 realisasinya cukup bagus.
”Ini berkat keterlibatan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang turun bersama kami beberapa waktu lalu juga menjadi salah satu faktor,” terangnya, Selasa (22/10).
Untuk sistem pembayaran, lanjutnya, sudah dilakukan secara online dan juga dilakukan penagihan kepada hotel-hotel besar yang sempat menunda pembayaran pajak.
”Saat ini sudah mulai mencicil dengan target hingga tahun depan,” katanya.
Untuk di Gili Air, jelasnya, hotel kecil yang memiliki tunggakan sebesar Rp 50 juta sudah mulai mencicil dan banyak yang selesai di bulan Desember ini.
”Dengan kontribusi mereka, ini sudah banyak membantu pemenuhan target PAD, yang saat ini realisasinya sudah berada di angka 90,34 persen,” ujarnya.
Realisasi capaian yang tinggal sedikit lagi terpenuhi menjadikan pihaknya optimis bahwa target PAD tahun ini dapat tercapai. Meskipun pihaknya sempat pesimis terkait pemenuhan target ini, dikarenakan permasalahan air yang terjadi di Gili Trawangan dan Meno. Ditambah dengan dan masalah pembebasan lahan dan konservasi.
”Alhamdulillah ini diluar ekspektasi, sehingga ini dapat tercapai. Dengan hasil ini, kemungkinan target PAD di tahun 2025 akan naik sebesar 10 persen sesuai dengan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah),” terangnya.
Dia juga membeberkan, kendala menunggaknya para pelaku usaha ini adalah utang piutang yang sudah lama. Ada juga penipuan oleh akuntingnya, kemudian gempa dan pandemi Covid-19.
”Namun sekarang pariwisata di KLU sudah mulai bangkit sejak akhir 2022, dan 2023 sudah membaik,” katanya.
Di sisi lain, tren positif ini memberikan harapan besar bagi pembangunan di KLU. Di mana PAD yang tercapai akan digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan daerah, mulai dari infrastruktur, pendidikan, hingga kesehatan.
”Kita berharap tidak ada lagi bencana alam dan bencana non alam, sehingga PAD kita terus meningkat,” tutupnya. (gii)