kicknews.today – Sejumlah anggota DPRD Lombok Utara, khususnya dari Komisi III, dibuat geram dengan kualitas pekerjaan proyek penembokan pagar Kantor DPRD setempat. Pagar yang baru dibangun itu diduga dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai spesifikasi teknis.
Kekecewaan itu memuncak pada Rabu (13/08/2025), ketika para wakil rakyat ini nekat membongkar sebagian pagar menggunakan hammer untuk membuktikan dugaan tersebut. Hasilnya, beton pagar dengan mudah roboh.

Ketua Komisi III DPRD Lombok Utara, Sutranto menjelaskan aksi ini dilakukan setelah beredar foto di media sosial yang menunjukkan besi beton pagar tidak masuk ke dalam kolom sebagaimana mestinya.
“Kami ingin membuktikan, maka langsung dilakukan pembongkaran. Benar saja, setelah dihancurkan, betonnya mudah roboh,” ungkap politisi PKB tersebut.
Menurutnya, pembongkaran dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama anggota Komisi III dan pelaksana proyek. Bahkan pihak pelaksana mempersilakan uji pembuktian itu di lapangan.
“Ini menjadi pembelajaran bagi semua kontraktor agar lebih serius, terutama pada proyek yang dibiayai uang negara,” tegas Sutranto, sambil menyoroti lemahnya perencanaan yang bahkan tidak merinci detail penulangan besi.
Senada, anggota Komisi III DPRD Lombok Utara, Sabri menilai kontraktor yang menggarap proyek pagar tersebut minim pengalaman. Ia mendapati pemasangan besi yang tidak terikat, sehingga konstruksi menjadi rapuh dan berisiko roboh.
“Struktur teknisnya sudah salah. Besi tidak masuk, tidak saling mengikat. Ini jelas pekerjaan asal-asalan,” tegas politisi PBB itu.
Sabri juga menyoroti lemahnya pengawasan dari pihak terkait. Menurutnya, jika gambar perencanaan sudah tidak jelas, seharusnya pengawas lebih jeli dan memastikan pengerjaan dilakukan oleh tenaga berpengalaman.
“Kalau dari awal salah, hasilnya pasti tidak kokoh,” tutupnya. (gii-bii)