kicknews.today – Penyaluran Program 1000 Sapi dari Direktorat Jenderal dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian Republik Indonesia kepada kelompok ternak di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), belum tuntas, padahal telah dianggarkan tahun 2020 lalu.
Bantuan sapi yang menelan anggaran miliaran tersebut diberikan kepada kelompok ternak di lima desa yakni Desa Mertak, Sukadana, Teruai, Bangket Parak, dan Pengengat Kecamatan Pujut.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Peternakan Loteng, Agus Muliadi mengatakan, pendistribusian program 1000 sapi kepada warga di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) belum selesai.
“Memang belum tuntas penyalurannya. Namun ditargetkan tuntas bulan April ini sesuai Addendum kontraknya,” ujarnya kepada wartawan di kantornya, Rabu (21/4).
Penyebab tidak tuntasnya penyaluran program 1000 sapi yang kontrak awalnya tahun 2020 tersebut, karena pihak pelaksana, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Jawa Timur, kesulitan mendapatkan sapi yang sesuai dengan spesifikasi.
“Pada saat seleksi banyak yang tidak sesuai spesifikasi dan itu dikembalikan. Contoh dari 100 ekor yang dikirim, 80 ekor yang memenuhi syarat,” jelasnya.
Berdasarkan data yang ada, total sapi yang telah disalurkan kepada kelompok tani itu sebanyak 391 ekor sapi jantan dan 180 ekor sapi betina. Sedangkan sisanya akan dituntaskan dalam waktu dekat sesuai dengan informasi dari BBIB Singosari.
“Baru 50 persen yang telah disalurkan. Anggarannya kita tidak tahu detailnya, bantuan ini dari Pemerintah Pusat,” katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap program 1000 sapi itu bisa disalurkan sesuai batas kontrak yang telah disepakati, sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik.
“Kita sebagai penerimaan manfaat berharap penyaluran bisa dituntaskan bulan ini. Kalau tidak tentu akan putus kontrak,” pungkasnya. (ade)