Ancaman kekeringan di Lombok Utara makin parah, BPBD terus salurkan air bersih

BPBD Lombok Utara saat melakukan penyaluran air bersih. (Dokumentasi BPBD KLU/kicknews.today)

kicknews.today – Musim kemarau yang terjadi setiap tahunnya di Kabupaten Lombok Utara (KLU) berdampak pada kekeringan di setiap desa di wilayah Lombok Utara. Menurut BPBD, ancaman kekeringan di Lombok Utara semakin parah dari tahun ke tahun.

Untuk menghadapi kekeringan tersebut pemerintah daerah (Pemda) Lombok Utara melakukan penyaluran air bersih di titik terjadinya kekeringan dan membagikan tandon penampungan air kepada kelompok masyarakat yang terdampak. Tercatat sampai dengan 20 September 2024, air bersih yang telah disalurkan Pemda KLU sebanyak 820 ribu liter atau 164 tangki air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KLU M. Zaldi Rahadian menyampaikan bahwa penyaluran air bersih sudah dilakukan sejak Juni 2024 dan terus dilakukan sampai saat ini.

”Awal Juni kita sudah salurkan sebanyak 80 ribu liter air bersih atau 16 tangki. Kemudian di bulan Juli sebanyak 215 ribu liter air bersih atau 43 tangki. Bulan Agustus kita salurkan sebanyak 260 ribu liter air bersih atau 52 tangki dan tanggal 20 September lalu kita salurkan sebanyak 265 ribu liter air bersih atau sebanyak 53 tangki,” jelas Zaldy, Kamis (26/09/2024).

Dikatakan Zaldy, penyaluran air bersih ini dilakukan di semua kecamatan di Lombok Utara. Agar kebutuhan air bersih masyarakat terpenuhi.

”Mengingat musim kemarau tidak bisa diperkirakan akan berakhir sampai kapan. Namun, kita harap semoga tidak berlangsung lama,” ucapnya.

Disampaikannya, tahun ini ada penambahan kekeringan di sejumlah titik dan itu tersebar di lima kecamatan di Lombok Utara.

”Makanya pada anggaran perubahan ini, kami akan mengajukan untuk pengadaan tandon,” katanya.

Dimana tandon-tandon penampung air tersebut akan diberikan kepada kelompok masyarakat terdampak. Selanjutnya akan di tempatkan di tempat-tempat umum seperti masjid dan sarana umum lainnya.

”Untuk lokasinya, tergantung jarak masyarakat untuk mengakses air tangki yang akan di dropking oleh pemerintah. Kami tidak ingin melihat warga terlalu jauh datang hanya untuk menunggu tangki air,” ujarnya.

”Kita ingin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena kasihan warga-warga yang lokasinya tidak terakses oleh tangki, jauh-jauh hanya untuk menunggu tangki air,” lanjutnya.

Dijelaskan Zaldy, BPBD KLU sudah mendistribusikan tandon air ke titik kekeringan, tapi masih terbatas hanya 50 buah tandon yang kapasitas isi 1.100 Liter. Sementara, ancaman kekeringan di Lombok Utara semakin parah dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023 menjadi salah satu bencana kekeringan terparah dalam beberapa tahun terakhir.

”Terjadi penambahan permintaan bantuan air dari masyarakat. Kemudian pelebaran jalan nasional sering mengakibatkan dibongkarnya saluran pipa. Hal ini juga menjadi salah satu pemicu terganggunya pasokan air. Penurunan debit air juga terlihat di sumber-sumber air permukaan dan air tanah atau ground water,” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI