Alasan polisi belum tangkap pelaku pembunuhan Brigadir Esco

Dirreskrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat. (Foto kicknews.today/Anggi)

kicknews.today – Penanganan kasus kematian anggota Polsek Sekotong, Brigadir Esco Faska Rely, terus menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Sejumlah barang bukti penting telah diamankan dan kini tengah diperiksa di Laboratorium Forensik (Labfor) di Jakarta.

 

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat mengungkapkan hasil pemeriksaan Labfor diharapkan mampu memberikan titik terang atas misteri kematian korban.

 

“Mudah-mudahan apa yang kami temukan di rumah korban itu memang menjadi titik terang, betul darah milik korban, istilahnya,” jelas Syarif, Senin (01/09/2025).

 

Awalnya, barang bukti tersebut sempat dikirim ke Labfor Polda Bali, namun karena kendala teknis, pemeriksaan akhirnya dialihkan ke pusat. “Dalam waktu dekat akan kami terima hasilnya. Kita tunggu saja,” tegasnya.

 

Syarif menyebutkan, dugaan sementara penyidik adalah adanya tindak penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Namun, kemungkinan adanya pembunuhan berencana masih dalam tahap pendalaman.

 

Hingga kini, polisi sudah memeriksa 23 saksi, termasuk istri, mertua, dan paman korban yang pertama kali menemukan jasad Brigadir Esco. Sebelumnya, aparat juga melakukan olah TKP dengan anjing pelacak setelah proses autopsi.

 

“Yang pasti, baik Polres maupun Polda akan maksimal mengungkap kasus ini karena menjadi atensi kami,” kata Syarif.

 

Meski pemeriksaan saksi sudah mendalam, polisi menegaskan belum ada satu pun orang yang diamankan terkait kasus ini. Penyidik masih menunggu hasil analisa digital forensik dari handphone korban yang saat ini tengah diekstrak di Bareskrim Polri.

 

Untuk mempercepat proses, Polda NTB membentuk tim gabungan bersama Polres Lombok Barat.

 

Sebelumnya, Jasad Brigadir Esco ditemukan warga pada Minggu (24/08/2025) siang di kawasan perbukitan Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat. Kondisi tubuh korban saat ditemukan sudah membengkak, mengeluarkan bau menyengat, dengan leher terikat tali dan wajah rusak.

 

Penemuan bermula saat seorang warga sedang mencari ayamnya yang hilang di bukit belakang rumah. Sekitar pukul 11.30 Wita, ia terkejut mendapati sesosok pria terlentang di bawah pohon dalam kondisi sudah tak bernyawa.

 

Identitas korban kemudian dipastikan sebagai anggota Polsek Sekotong, melalui barang bukti yang ditemukan di tubuhnya berupa pakaian dinas, ponsel, jam tangan, dan kunci sepeda motor. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI