Ahli Biologi Amerika, prihatin akan ancaman kepunahan Elang Flores di Bima

Elang Flores di hutan Bima
Elang Flores di hutan Bima

kicknews.today – Seorang Ahli Biologi Reptor, Amerika Serikat, Kara Beer melihat kondisi alam di Bima serta keberadaan sejumlah Elang Flores (Nisaetus floris) di Desa Kaowa, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) awal Mei 2024 lalu. Ancaman terbesar di depan mata hilangnya habitat mereka.

Kara Beer melihat sendiri kondisi hutan dan pegunungan di Bima yang dibabat habis untuk ladang. Diantara hutan yang tersisa di Desa Kaowa, masih terdapat sarang aktif Elang Flores dan mungkin juga akan segera punah.

“Saya ahli biologi raptor dari AS. Saat melakukan perjalanan keliling Indonesia, saya berkesempatan bertemu dengan Usep Suparman dari Raptor Censervation Society-Bogor indonesia  dan timnya untuk memantau sarang aktif Elang Flores yang terancam punah di Bima. Kami melakukan perjalanan ke pegunungan melewati banyak desa kecil. Perjalanan itu memberi kami pemandangan luas ke seluruh lembah dan lereng bukit di sekitarnya. Jagung dan ladang pertanian lainnya menyelimuti daerah tersebut, dan terdapat banyak desa dengan bangunan, lalu lintas, dan manusia di antaranya. Dan di seluruh lanskap tersebar beberapa bagian kecil hutan asli yang terisolasi. Habitat Elang,” ujarnya.

Cerita yang diperolehnya dari Tim RCS, bahwa ancaman terbesar terhadap FHE dan penyebab terbesar penurunannya adalah hilangnya habitat. Burung-burung tersebut bergantung pada hutan asli ini untuk membangun sarang, membesarkan anak-anaknya, dan mencari makanan. “Sebagai spesies yang sangat sensitif, mereka tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan drastis pada lanskap tempat mereka hidup,” terangnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI