Komisi VI DPR RI kritik kesiapan event MotoGP Mandalika Lombok

kicknews.today – Anggota Komisi VI DPR RI, Abdul Hakim Bafagih angkat bicara terkait kesiapan PT Indonesia Tourism Development Corporate (ITDC) dan Pemerintah Provinsi NTB terkait pagelaran MotoGP, tahun 2021 mendatang.

Kata Hakim sapaannya, pagelaran MotoGP semestinya sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Seperti pembangunan hotel bagi pengunjung dan panitia MotoGP. Sejauh ini kata dia, jumlah kamar Hotel di Pulau Lombok baru sekitar 20.000 jumlah kamar.

Padahal, jumlah kunjungan untuk satu gelaran MotoGP disinyalir melebihi angka 150.000 pengunjung.

“Di samping sedang ada kendala pandemi Corona, seharusnya pihak ITDC dan Pemprov NTB menyiapkan jumlah kamar hotel untuk pengunjung event MotoGP ini. Saya lihat ini belum maksimal. Saya harap bisa maksimal,” katanya di Mataram, Selasa (20/10) pada sela-sela Kunker ke DPRD NTB.

Selain itu kata ketua Komisi PAN wilayah Jawa Timur ini menyebut grand design pembangunan area Kawasan Ekonomi Khusus di Mandalika harus lebih maksimal. Bukan hanya itu, harus mengedepankan budaya lokal yang ada di NTB.

“Kita ingin grand design yang permanen, mengacu pada daerah lokal. Kita juga harapkan nanti yang bekerja di KEK Mandalika adalah putra-putra yang berasal dari NTB,” kata CEO Footbal Club Persik Kediri ini.

Selain menyoroti permasalahan kamar, Hakim juga melihat ada minim progress pada pembangunan Pullman Hotel milik ITDC. Ia menilai, pembangunan Pullman Hotel ini sangat lamban. Padahal, peletakan batu pertamanya dimulai pada tahun 2016 dengan anggaran Rp658 milyar. Namun hinngga saat ini pembangunannya belum juga selesai.

Selain Pullman, ia juga menyoroti soal pembangunan hotel lainya yang sudah dikerjasamakan oleh ITDC dengan penandatangan LUDA pada 2016, 2017 dan 2018.

Seperti Royal Tulip, Paramount, Golden Tulip, Marriot, Aloft Hotel, Mandalika Beach Club, Marta Hotel, Grand Aston, Cocomart, Laza Hotel.

Hakim pun mengkritik, jumlah investasi yang masuk ke KEK Mandalika sudah banyak yang mengajukan. Akan tetapi, pada realisasinya masih juga minim. Hal itu dikarenakan, jumlah pembangunan Hotel di KEK Mandalika masih jauh dari kebutuhan.

“Harusnya jauh-jauh hari MotoGP ini sudah dipromosikan, tapi saya lihat ini belum. Padahal kan sebentar lagi kita akan mengadakan event MotoGP. Saya juga belum melihat etalase ornamen yang memperlihatkan adanya MotoGP di Lombok,” kritiknya.

Untuk itu, pihaknya secara tegas memberikan teguran baik kepada ITDC dan Pemprov NTB untuk lebih serius menyiapkan pagelaran MotoGP Mandalika.

NTB Belum Siap?

Lebih lanjut, masalah lahan lokasi berdirinya sirkuit MotoGP Mandalika seharusnya sudah clear. Sebab, dari beberapa informasi yang ada di media, masalah lahan di lintasan MotoGP tak kunjung clear. “Tapi alhamdulillah, kasus lahan di area MotoGP tidak separah di Kulon Progo. Saya harap masalah lahan ini tidak merugikan kedua belah pihak. Baik pemerintah dan masyarakat lokal,” jelas pria yang baru beranjak 28 tahun ini.

Ia pun berharap, pembangunan MotoGP segera terselesaikan. Karena, NTB merupakan daerah kawasan super prioritas dengan adanya pagelaran MotoGP Mandalika.

“Kita harap ITDC lebih maksimal. Karena itu bisa membangun optimisme masyarakat dengan adanya pagelaran MotoGP ini. Jangan sampai seperti biasa orang jawa bilang, ‘Wes-wes bablas angine’,” pungkas anggota Komisi VI daerah pemilihan Jawa Timur ini.(Vik/*)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI