kicknews.today – Komitmen PLN terhadap pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) telah dimulai sejak tahun 1980. Salah satunya adalah dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Narmada yang berlokasi di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.
PLTMH yang dibangun pada tahun 1980 tersebut memiliki daya mampu 80 kW dari daya terpasang 100 kW. PLTMH ini memanfaatkan aliran sungai di Narmada, yang dikenal mempunyai potensi debit yang cukup deras dengan kondisi topografi yang potensial bagi pembangunan PLTMH di pulau Lombok.

Manager PLN Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro/Surya (ULPL TMH/S) Tanjung, Fredi Agung menjelaskan bahwa PLTMH Narmada dapat beroperasi hingga saat ini karena pemeliharaan yang konsisten dan terus dilakukan secara berkala.
“Pemeliharaan terus kami lakukan untuk menjaga keandalan PLTMH ini. Mengingat usia dari PLTMH ini sudah 41 tahun, tentunya pemeliharaan juga harus kami lakukan ekstra” jelas Fredi dalam keterangan yang diterima, Senin (10/1).
Salah satu tantangan dalam pemeliharaan PLTMH ini adalah penyediaan komponen peralatan yang siap pakai jika terjadi gangguan. Karena usia yang terbilang lama, beberapa komponen peralatan yang digunakan sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrikan.
Di sini inovasi terus dilakukan oleh PLN. Salah satunya dengan reverse engineering, yaitu pengembangan prinsip teknologi dari komponen tersebut melalui struktur, fungsi dan cara kerjanya.
“Ke depan, PLN tentunya akan terus berupaya menjaga keandalan dari seluruh PLTMH-nya. Tak hanya itu, PLN juga akan terus mengembangkan potensi EBT di Lombok, sebagai bentuk dukungan terhadap program transisi energi untuk mewujudkan Net Zero Emission di tahun 2060”, tutur Fredi.
Saat ini, PLN ULPLTMH/S Tanjung mengelola 3 PLTMH dan 3 PLTS di antaranya PLTMH Narmada , PLTMH Santong, PLTMH Pengga, PLTS Gili Trawangan, PLTS Gili Air, dan PLTS Gili Meno. Adapun total kapasitas yang dibangkitkan dari pembangkit EBT tersebut adalah 2,32 MW. (ant)










