kicknews.today – Hadir sebagai pemateri pada kelas edukasi generasi muda Gerindra TIDAR, Abd. Rachman Ketua DPC Partai Gerindra Kota Mataram, memaparkan sekelumit pengalaman pribadinya dari awal meniti karir sejak usia sangat muda. Bukan hanya pengalaman dalam urusan politik saja, namun pengalaman saat mengawali karirnya dalam dunia bisnis.
Ia menceritakan pengalamannya untuk memotivasi semangat semua peserta yang hadir di awal agenda munaslub TIDAR NTB, di Lombok Barat 14 September 2023.
“Dua tahun awal saya meniti karir dalam dunia usaha. Banyak kendala yang harus saya hadapi. Diantaranya yang berkaitan dengan urusan pemerintah,” ungkap Rachman di awal pemaparan materinya.
“Saat mulai membangun usaha dulu, sering kali tidak diperhatikan pemerintah setempat saat ingin berkembang,” sambungnya.
Ia mendapat saran agar mencoba masuk dunia politik. Awalnya tak lain untuk mendukung perkembangan usahanya. Namun merambah dunia politik tak semudah yang dibayangkan.
“Masuk politik juga tidak gampang. karena awalnya tidak mengerti apa-apa,” sambungnya.
Namun dengan semangat pantang menyerah, Rachman berhasil merebut kursi dewan dari dapil Selaparang Kota Mataram. Meski dengan selisih suara sangat kritis diatas rekan satu partainya.
“Di 2014 itu saya selisih satu suara dengan yang dibawah saya,” tuturnya dengan nada kalimat tegang.
Meski awalnya Ia mengaku masuk politik untuk kepentingan usahanya. Namun Ia menemukan marwah lain setelah mengemban peran menjadi wakil rakyat.
“Bagi yang berfikir mau masuk politik untuk mencari kekeyaan dan kekuasaan semata. Maka Ia akan hancur. Karena sejatinya politik adalah pengabdian,” sebut Rachman.
Ia menekankan bahwa untuk masuk dunia politik memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun jalur politik bukanlah tempat untuk mencari pemasukan semata. Karenanya sangat penting ada keterhubungan dengan dunia usaha.
“Saya diminta panitia untuk menyampaikan materi tentang hubungan antara kewirausahaan dengan dunia politik. Politik membutuhkan kewirausahaan. politik itu sosial, wirausaha itu personal,” papar Rachman.
“Politik butuh biaya tidak sedikit, harus realistis. Harus punya pondasi yang kuat,” sambungnya.
Setelah bisa menjalankan keduanya dengan paralel, Ia menyadari peran yang Ia bisa dijalankan jauh lebih maksimal untuk masyarakat banyak. Banyak manfaat baik yang bisa dihadirkan untuk publik, dengan lebih cepat.
“Jika ada yang berniat masuk politik bukan untuk memberikan manfaat untuk masyarakat banyak. Biasanya akan hancur.” tegasnya. (hl)
