kicknews.today – Markoding (Mari Kita Koding), yayasan daya kreasi anak bekerjasama dengan HP meresmikan Markoding Digital Hub di Bima, Kamis (27/11/2025). Hub ini adalah pusat pembelajaran digital yang menyediakan akses gratis ke perangkat dan internet, serta pelatihan digital skills untuk perempuan dan anak muda. Program ini merupakan bagian dari program yang juga hadir di Kupang dan Lombok.
Kegiatan peluncuran itu berlangsung di Perpustakaan Daerah Bima, Taman Panda, Jalan Sultan Muhammad Salahuddin. Dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Bima, Fatahullah, Anggota DPRD Kabupaten Bima, Lila Ramadhani Sukendy, Kabag Prokopim Setda Kabupaten Bima dan puluhan perempuan dan anak muda sebagai peserta.
Anggota DPRD Kabupaten Bima, Lila Ramadhani Sukendy menyambut baik peluncuran Markoding Digital Hub di Bima. Program ini sangat penting sebagai upaya mendorong perempuan dan anak muda agar lebih siap menghadapi perkembangan teknologi digital.
”Kita pingin perempuan dan anak muda Bima lebih mandiri ke depannya. Punya karir sendiri, khususnya dalam dunia digital. Ketika mereka selesai dari sekolah perempuan ini, mereka bisa mencari kerja,” kata Lila.
Lila menjelaskan, sekolah perempuan ini rencananya mulai dibuka Januari 2026. Sekolah ini terbuka untuk semua perempuan, termasuk ibu rumah tangga yang mengeksplor hal-hal baru tentang dunia digital tentunya sangat diharapkan.
”Welcome. Yang penting ingin belajar. Nanti semuanya disediakan. Mulai dari tempat belajar, laptop, mentor, tutor dan lainnya. Untuk syarat kepesertaan nanti akan dishare di media sosial Instagram Perempuan Inovasi,” ujar Srikandi Golkar ini.
Lila menambahkan, selain di Perpustakaan Daerah Bima, sekolah perempuan ini juga akan menyasar tiap kecamatan. Perempuan dan anak muda tentunya diharapkan dapat memanfaatkan ruang belajar ini untuk meningkatkan literasi digital.
”Tempat ini terbuka juga untuk sekolah maupun kampus. Mereka bisa bawa siswa-siswi untuk belajar di sini. Kalaupun SMK ingin pinjam untuk praktek, silahkan,” jelas Lila.
Peluncuran ini menjadi langkah penting untuk memperluas literasi digital, keterampilan dasar Al, serta pembelajaran berbasis komunitas bagi perempuan dan anak muda di wilayah yang secara historis memiliki akses terbatas terhadap teknologi. Ekonomi digital Indonesia tumbuh pesat dan meningkatkan kebutuhan akan talenta dengan keterampilan digital. Namun kesenjangan partisipasi masih terlihat -kajian menunjukkan hanya 1 dari 5 perempuan Indonesia yang memiliki akses internet, dan 80% anak di pedesaan tidak memiliki akses komputer. Kesenjangan ini semakin jelas di Indonesia Timur, di mana infrastruktur digital dan pendidikan teknologi masih berkembang.
Data nasional juga menunjukkan bahwa seperempat anak muda Indonesia dikategorikan sebagai NEET (Not in Education, Employment, or Training), sementara banyak perempuan masih menghadapi hambatan untuk memasuki dunia kerja. Karena itu, program peningkatan keterampilan digital berbasis komunitas menjadi semakin penting untuk menyiapkan masyarakat menghadapi ekonomi yang semakin terdorong teknologi.
Pada saat yang sama, perempuan dan anak muda memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam transformasi digital Indonesia. Dengan membekali komunitas dengan keterampilan digital praktis-mulai dari penggunaan perangkat, keamanan internet, hingga pengenalan AI serta menyediakan ruang belajar publik yang aman melalui Markoding Digital Hub, Indonesia dapat membuka peluang baru untuk pendidikan, inovasi, dan partisipasi ekonomi di wilayah-wilayah talenta berkembang.
Komitmen Global HP untuk Kesetaraan Digital
Perluasan tiga kota ini didukung melalui partisipasi Markoding dalam HP Digital Equity Accelerator (DEA) 2025, inisiatif global HP yang membantu organisasi nirlaba mengembangkan solusi untuk meningkatkan akses dan peluang digital bagi komunitas prasejahtera. Melalui pendanaan, teknologi HP, keahlian teknis, dan penguatan kapasitas, program ini memungkinkan perluasan pembelajaran digital praktis di wilayah yang paling membutuhkan.
Sejak 2022, program ini telah mendukung 27 organisasi nirlaba di sembilan negara dan menjangkau lebih dari 9 juta orang. DEA merupakan bagian dari komitmen HP untuk mempercepat kesetaraan digital bagi 150 juta orang pada 2030.
”Keterampilan digital membuka banyak peluang dan setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk memanfaatkannya. Menyongsong masa depan Indonesia yang semakin digital, penting bagi seluruh komunitas di berbagai daerah untuk bisa merasakan kemajuan tersebut. Melalui kolaborasi dengan Markoding ini, HP berharap dapat memberdayakan lebih banyak anak muda dan perempuan membangun kepercayaan diri serta kapabilitas yang mereka butuhkan untuk sukses di dunia kerja masa depan. Kami tak sabar melihat bagaimana Hub ini menginspirasi lahirnya ide-ide baru, peluang baru, dan pertumbuhan yang lebih inklusif bagi wilayah ini,” ujar Juliana Cen, Presiden Direktur HP Indonesia.
Markoding Digital Hub, Pusat Pembelajaran Digital untuk Komunitas
Markoding Digital Hub adalah pusat pembelajaran digital berbasis komunitas yang menyediakan akses internet gratis, perangkat digital, dan pelatihan keterampilan. Inisiatif ini dirancang untuk memberdayakan 1.000 perempuan dan anak di Kupang, Lombok, dan Bima dengan misi memperluas akses yang setara dan peluang digital bagi generasi masa depan.
”Dukungan melalui Digital Equity Accelerator memungkinkan kami mewujudkan visi Markoding Digital Hub di Indonesia Timur. Ini merupakan langkah strategis dalam memperluas jangkauan kami untuk memberdayakan lebih banyak perempuan dan anak muda yang tertinggal dalam akses digital,” ujar Amanda Simandjuntak, Founder & CEO Markoding.
Fungsi utama Markoding Digital Hub kata dia, membekali perempuan dan anak dengan keterampilan digital dasar (penggunaan perangkat, keamanan internet, dan literasi keuangan digital). Memberikan pelatihan keterampilan digital (Artificial Intelligence, pengembangan web, pemasaran digital, dan lainnya) serta kewirausahaan UMKM.
”Markoding Digital Hub ini juga menjadi ruang bagi komunitas, sekolah, UMKM, dan organisasi lokal untuk berkegiatan, membangun jejaring, dan mengembangkan solusi berbasis teknologi,” jelas Amanda.
Untuk diketahui, setiap hub dilengkapi dengan peralatan penting, termasuk 21 unit laptop HP 240 G10, 1 printer HP Smart Tank 580, 1 Poly Trio C60 IP Conference Phone untuk sesi hybrid, dan 21 unit headset 8X228AA untuk mendukung pembelajaran dan kolaborasi digital yang lancar. (jr)


