kicknews.today – Pelaksanaan Operasi Zebra Rinjani 2025 yang digelar sejak 17 hingga 30 November 2025 menunjukkan perubahan signifikan dalam pola penindakan dan upaya pencegahan pelanggaran lalu lintas di Kabupaten Lombok Utara.
Kasat Lantas Polres Lombok Utara, AKP Belly Rizaldy Nata Indra menyampaikan bahwa hasil evaluasi Minggu pertama menunjukkan tren positif, terutama dari sisi penurunan jumlah pelanggaran dan meningkatnya intensitas kegiatan edukasi kepada masyarakat.

Berdasarkan data Satgas Gakkum, jumlah penindakan pada Minggu pertama Operasi Zebra Rinjani-2025 tercatat 219 kegiatan, turun drastis dari 309 kegiatan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan sebesar 90 persen ini didominasi oleh menurunnya jumlah tilang manual, dari 116 menjadi 8 kegiatan.
Jenis penindakan lainnya seperti tilang statis dan tilang elektronik tercatat tetap, sementara teguran mengalami kenaikan 18 persen, dari 193 menjadi 211.
”Tahun ini kami lebih menekankan pendekatan persuasif, edukatif, dan humanis. Penindakan tetap dilakukan, namun dalam koridor pembinaan terlebih dahulu,” ujar AKP Belly, Selasa (25/11/2025).
Penindakan khusus juga menyasar pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, seperti pengendara berboncengan lebih dari satu orang serta pelanggaran yang membahayakan pengguna jalan lain.
Pada aspek kecelakaan lalu lintas, jumlah insiden yang terjadi pada Minggu pertama tahun 2025 tetap berada pada angka 1 kasus, sama dengan tahun sebelumnya. Namun terdapat penurunan pada korban luka ringan dari 2 menjadi 1 kasus.
Yang paling signifikan, kerugian materiil menurun tajam dari Rp 1 juta pada 2024 menjadi Rp 200.000 pada 2025.
Kegiatan Satgas Pre-emtif menunjukkan lonjakan besar. Total kegiatan penyuluhan dan pemasangan media sosialisasi mencapai 863 kegiatan, meningkat 268 persen dibandingkan tahun 2024 sebanyak 595 kegiatan.
Kenaikan tertinggi tercatat pada pemasangan stiker sebanyak 132 persen, leaflet sebanyak 122 persen, hingga billboard atau baleho sebanyak 100 persen. Sosialisasi di daerah rawan laka dan pelanggaran juga meningkat 26 persen.
Peningkatan signifikan ini menurut AKP Belly merupakan bagian dari strategi meningkatkan kesadaran berlalu lintas sebelum melakukan penegakan hukum.
”Kami ingin masyarakat memahami bahwa keselamatan jalan adalah tanggung jawab bersama. Edukasi yang masif adalah cara paling efektif untuk menekan pelanggaran,” tegasnya.
Sementara, Satgas Preventif pada Minggu pertama tahun ini mencatat 173 kegiatan, turun dari 381 kegiatan pada 2024. Penurunan terbesar terjadi pada aspek pengaturan dan penjagaan. Meski demikian, kegiatan patroli meningkat 12 persen sebagai upaya menjaga keamanan dan kelancaran arus lalu lintas pada titik-titik padat kendaraan.
Operasi Zebra Rinjani 2025 yang berlangsung hingga 30 November menitikberatkan pada upaya mencegah terjadinya kecelakaan, terutama pada ruas-ruas jalan yang sering terjadi pelanggaran. Polres Lombok Utara memastikan kegiatan akan terus dilakukan secara terukur, humanis, dan mengutamakan keselamatan warga.
”Harapan kami, melalui penurunan pelanggaran dan peningkatan edukasi, budaya tertib berlalu lintas dapat tumbuh lebih kuat di Lombok Utara,” tutup AKP Belly. (gii)


