kicknews.today – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) Kabupaten Lombok Utara (KLU) mencatat realisasi investasi hingga triwulan III tahun 2025 baru mencapai 55 persen dari target nasional sebesar Rp 1,8 triliun. Meski demikian, target daerah yang tertuang dalam RPJMD senilai Rp 1,2 triliun telah berhasil terpenuhi.
Sekretaris DPMPTSP-Naker KLU, Erwin Rahadi mengatakan capaian tersebut berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

“Target kita 1,8 triliun tercapai di angka sekitar 55 persen. Kalau mengejar target secara nasional itu memang tidak bisa terkejar, tapi target kita secara RPJMD yang Rp 1 triliun itu sudah bisa capai. Standar yang kita pakai tetap standar pusat untuk realisasi investasi,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Erwin merinci, realisasi PMA hingga 2025 mencapai Rp 303 miliar, sementara PMDN berada pada angka Rp 175 miliar. Sektor pariwisata masih menjadi penyumbang terbesar investasi dengan dominasi 86,37 persen. Disusul sektor Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebesar 10,24 persen.
“Kita memakai data triwulan ketiga. Nanti di akhir tahun, Januari 2026, secara keseluruhan baru akan disampaikan laporan triwulan IV,” katanya.
Berdasarkan sebaran wilayah, Kecamatan Pemenang menjadi penyumbang terbesar investasi sektor pariwisata dengan kontribusi 93,35 persen, terutama dari aktivitas ekonomi di kawasan Tiga Gili. Kecamatan Tanjung menyusul di posisi kedua dengan 3,78 persen.
Erwin mengakui adanya perlambatan realisasi investasi di kawasan Tiga Gili akibat sejumlah kendala teknis. “Harapan kita realisasi meningkat kembali, terutama di wilayah Tiga Gili, meskipun sekarang agak sedikit realisasinya karena beberapa hambatan. Tiga Gili itu masih dalam kawasan konservasi,” ujarnya.
Erwin menambahkan, kompetisi investasi global turut memengaruhi minat investor untuk masuk ke Lombok Utara. Sejumlah investor disebut memilih beralih ke negara lain seperti Vietnam.
“Investor kita itu larinya ke sana karena di sana sangat welcome. Harapan ke depan Lombok Utara selalu kondusif dari segi keamanan. Jangan ada keributan, supaya investor masuk. Mereka hanya butuh aman saja,” tegasnya.
Meski menghadapi sejumlah tantangan, Pemda KLU tetap optimistis. Erwin menegaskan pemerintah daerah memiliki berbagai potensi investasi menjanjikan, baik di kawasan Tiga Gili maupun wilayah daratan.
“Kendala kita adalah belum bersinergi dari semua sektor, baik pariwisata maupun lainnya, termasuk bagaimana mempromosikan potensi-potensi yang ada. Kita sudah petakan mana saja yang bisa ditawarkan ke investor. Ada jagung, Seven Spring Krakas, dan beberapa potensi lain yang sudah kita buat kajiannya,” tutupnya. (gii)


