kicknews.today – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap sejumlah proyek strategis yang tengah dikerjakan pada tahun tahun anggaran 2025.
Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri memimpin langsung peninjauan ke sedikitnya lima hingga enam proyek yang tersebar di beberapa lokasi, termasuk Alun-Alun Tioq Tata Tunaq, pembangunan Gedung DPRD, RSUD Tanjung, hingga Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Genggelang.

“Kami bersama kawan-kawan tidak hanya mengecek alun-alun, tapi juga beberapa pekerjaan strategis yang sudah kita rencanakan. Hari ini ada sekitar enam proyek yang kita kunjungi,” ujar Wabup saat ditemui di sela monev, Senin (17/11/2025).
Dia menjelaskan, setelah rangkaian monev ini, Pemda akan memanggil seluruh rekanan yang sedang mengerjakan proyek-proyek tersebut untuk memastikan kembali ketepatan waktu penyelesaian maupun kualitas pekerjaan.
“Insya Allah minggu depan, hari Rabu, semua rekanan akan kita panggil. Kita ingin memastikan pekerjaan selesai tepat waktu, tepat mutu, kualitas, dan aspek lainnya,” tegasnya.
Pada proyek revitalisasi Alun-Alun Tioq Tata Tunaq, progres pekerjaan disebut tinggal menyisakan beberapa bagian. Dia menjelaskan bahwa paving di area bawah dan penyelesaian gerbang utama menjadi pekerjaan yang masih berjalan.
“Gerbang utamanya agak berat sedikit karena ada instalasi lampu di dalam dan material yang digunakan juga khusus sehingga harganya lebih tinggi. Ini material yang digunakan pertama kali di NTB untuk eksternal,” ungkapnya.
Wabup berharap alun-alun yang tengah dibangun ini dapat menjadi pusat aktivitas dan ruang publik baru bagi masyarakat Lombok Utara. “Insya Allah ini masih tahap pertama. Masih akan ada tahap kedua untuk menyelesaikan seluruh kawasan Lapangan Tioq Tata Tunaq, yang nanti akan kita desain ulang,” katanya.
Selain alun-alun, peninjauan juga dilakukan di RSUD Tanjung, terutama pada pembangunan gedung PICU–NICU. Progres pembangunan diklaim berjalan baik.
“Insya Allah kalau lihat progresnya, selesai tepat waktu sekitar tanggal 20 Desember. Ini sudah hampir 90 persen, tinggal pemasangan atap, dan lantai,” jelas Wabup.
Sementara, Kepala Bidang Tata Ruang pada Dinas PUPR KLU, Rangga Wijaya menjelaskan seluruh proyek yang ditinjau merupakan pekerjaan tahun anggaran 2025 dan ditargetkan rampung pada Desember. Namun ia mengakui ada proyek yang mengalami deviasi minus di atas 10 persen.
“Itu jadi atensi karena deviasi minusnya cukup besar. Termasuk keterlambatan kerja karena eksekusi lahan di awal sempat terkendala sengketa,” kata Rangga.
Dia mencontohkan persoalan lahan Polsek yang sebelumnya diklaim warga sehingga pelaksanaan proyek mundur. “Solusinya, kita berikan perpanjangan waktu sampai Desember dengan mempertimbangkan kendala eksekusi lahan. Seperti Koramil, itu sampai dua bulan tidak bisa kita eksekusi karena surat dari Kementerian Keuangan belum keluar,” jelasnya.
Meski demikian, Rangga memastikan bahwa saat ini proses pengerjaan sudah kembali berjalan normal. “Sekarang Polsek tidak ada masalah, kita sudah berproses. Kalaupun ada kendala lahan, itu nanti urusan Pemda,” tutupnya. (gii)


