kicknews.today – Harapan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Berkah Gumi Lombok untuk melegalisasi varietas porang lokal “Lombos” mendapat dukungan penuh dari DPRD Kabupaten Lombok Utara. Langkah ini dinilai penting untuk mengangkat potensi pertanian daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Wakil Ketua II DPRD KLU, I Made Kariyasa menegaskan komitmennya mengawal proses pengakuan varietas Lombos sebagai komoditas unggulan resmi daerah. Dukungan tersebut disampaikan usai menerima hearing dari perwakilan Koperasi Gapoktan di ruang rapat DPRD setempat, Rabu (03/09/2025).

“Kami di DPRD siap mendukung dari sisi regulasi dan penganggaran, sepanjang hal ini sejalan dengan visi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lombok Utara,” tegas Kariyasa.
Dalam pertemuan tersebut, para petani menyampaikan keresahan terkait belum resminya status varietas Lombos. Meski memiliki produktivitas tinggi dan potensi ekonomi besar, ketidakjelasan legalitas varietas membuat akses pembiayaan, pemasaran berskala besar, hingga kemitraan industri menjadi terbatas.
Kariyasa menilai aspirasi ini bukan hanya terkait komoditas, tetapi juga upaya menjaga kekayaan genetik lokal (plasma nutfah) serta memperkuat daya saing produk pertanian Lombok Utara.
Untuk mempercepat proses legalitas varietas porang Lombos, DPRD KLU menegaskan empat langkah strategis yang harus segera dijalankan pemerintah daerah dan instansi terkait:
• Dinas Pertanian
Menindaklanjuti uji karakterisasi, uji multilokasi, serta penyusunan dokumen pelepasan varietas sebagai syarat formal pengakuan.
• Pemda KLU
Mengalokasikan anggaran khusus dan menggandeng lembaga penelitian guna mempercepat tahapan ilmiah dan administrasi.
• Dinas Perindakop
Menguatkan koperasi, mendukung pemasaran, serta menyiapkan regulasi harga untuk melindungi petani dari fluktuasi pasar.
• Sinergi dengan Pemprov NTB dan Kementerian Pertanian
Berkolaborasi penuh agar proses pelepasan varietas berjalan lancar dan tepat waktu.
Pengakuan resmi varietas Lombos dinilai membuka peluang besar, mulai dari kemudahan pembiayaan, peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi produk, hingga akses ke pasar regional dan ekspor.
“Mari bersama kita perjuangkan varietas lokal Lombok Utara sebagai kebanggaan sekaligus jalan menuju kesejahteraan petani kita,” tutup Kariyasa. (gii)


