Ketua DPRD kecam tindakan RSUD Lombok Utara tolak ibu hamil hingga melahirkan di rumah

Ketua DPRD KLU, Agus Jasmani. (Foto kicknews.today /Anggi)

kicknews.today – Kasus meninggalnya bayi dari Winda Astuti, warga Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung, akibat dugaan lambannya penanganan medis di RSUD Lombok Utara, kini menjadi sorotan serius Ketua DPRD Kabupaten Lombok Utara, Agus Jasmani.

Ia mengaku miris dan menyesalkan adanya kejadian tragis yang menimpa warga di rumah sakit terbesar di kabupaten termuda di Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut.

“Kami sangat menyesalkan kejadian tragis yang menimpa seorang ibu hamil yang dipulangkan oleh pihak RSUD, yang kemudian melahirkan tanpa penanganan medis hingga bayinya meninggal dunia (MD),” ujar Agus, Kamis malam (09/10/2025).

Menurut politisi PKB ini, peristiwa tersebut bukan hanya soal kesalahan medis, tetapi menyentuh aspek kemanusiaan dan tanggung jawab moral tenaga kesehatan terhadap pasien. Ia menilai ada indikasi pelayanan yang tidak berjalan sebagaimana mestinya di RSUD Lombok Utara.

“Ini bukan perkara teknis semata. Kami menduga ada yang tidak beres dalam sistem pelayanan RSUD hingga tidak mampu memberikan penanganan maksimal kepada masyarakat. Ini menyangkut empati, prosedur, dan kepatuhan terhadap standar pelayanan,” tegasnya.

Agus menegaskan, DPRD akan segera memanggil jajaran manajemen RSUD untuk dimintai keterangan resmi. Ia juga akan mendorong dilakukannya audit menyeluruh terhadap SOP penanganan pasien, terutama bagi ibu hamil yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat.

“Kami di DPRD menilai bahwa ini adalah alarm serius tentang perlunya evaluasi total terhadap pelayanan kesehatan di RSUD. Saya bersama Komisi III akan meminta klarifikasi resmi dari pihak manajemen rumah sakit, dan mendorong agar dilakukan audit menyeluruh,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Agus menegaskan bahwa jika nantinya ditemukan adanya unsur kelalaian atau pelanggaran prosedur, maka harus ada pertanggungjawaban tegas dari pihak terkait.

“Tidak boleh ada pembiaran. Pelayanan publik harus berpihak pada keselamatan dan kemanusiaan, bukan sekadar administrasi,” tegasnya.

Selain itu, DPRD juga akan memastikan keluarga korban mendapat perhatian dan pendampingan yang layak, baik secara hukum maupun psikologis.

“Ini bukan hanya tentang kehilangan satu nyawa, tapi juga tentang kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan kita. Kami akan mengawal kasus ini hingga tuntas,” kata Agus.

Ia menyatakan komitmen bahwa DPRD akan memastikan RSUD Lombok Utara melakukan perbaikan menyeluruh dalam layanan kesehatan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Kami berkomitmen untuk memastikan RSUD memperbaiki pelayanan secara total. Kejadian ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Winda Astuti, yang tengah hamil tujuh bulan, mengalami sakit di bagian perut dan sempat dibawa ke Puskesmas Pemenang. Hasil pemeriksaan awal menyebutkan ia mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Namun, setelah mendapat obat, kondisinya tak kunjung membaik hingga akhirnya dibawa ke RSUD Lombok Utara.

Sayangnya, di IGD RSUD, pasien disebut tidak mendapat penanganan serius dan kembali dipulangkan dengan diagnosis yang sama. Tak lama setelah di rumah, Winda melahirkan bayinya dalam kondisi darurat dan harus kembali ke RSUD. Meski sempat dirawat, bayi tersebut akhirnya meninggal dunia. (gii) 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI