kicknews.today – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus mendorong penguatan ekonomi desa melalui pembentukan Koperasi Mitra Produksi Desa (KMPD). Sesuai arahan Gubernur NTB, sedikitnya lima koperasi desa percontohan telah ditunjuk untuk menjadi model awal pengembangan KMPD di wilayah ini.
Kabid Koperasi Diskoperindag Lombok Utara, Budi, menjelaskan bahwa lima desa yang telah ditetapkan sebagai percontohan KMPD adalah Desa Akar-akar, Desa Kayangan, Desa Santong, Desa Genggelang, dan Desa Teniga. Kelima koperasi ini sudah memiliki SK penetapan dan kelembagaan yang lengkap, mulai dari NIB (Nomor Induk Berusaha), rekening, hingga struktur pengurus.

“Progres dari lima kopdes ini secara kelembagaan sudah mantap. Mereka sudah punya tempat dan usaha masing-masing. Kayangan membuka sekretariat sekaligus menyiapkan gerai distributor ikan, Santong membuka gerai pakan ternak, Akar-akar membuka gerai sembako, Genggelang fokus pada jasa usaha kantin, sementara Teniga juga sedang dalam tahap pengembangan,” ujar Budi, Rabu (08/10/2025).
Meski demikian, di Kecamatan Pemenang KMPD belum terbentuk karena sejumlah persyaratan kelembagaan belum terpenuhi, seperti pembukaan rekening dan NIB. Namun, Diskoperindag KLU tengah menyiapkan salah satu desa di kawasan Gili sebagai kandidat potensial.
Saat ini, kelima KMPD masih mengandalkan simpanan pokok anggota sebagai modal awal. Belum ada bantuan dana eksternal, sehingga keterbatasan modal menjadi keluhan utama. Untuk itu, pihak Diskoperindag berencana mempertemukan pengurus KMPD dengan pihak perbankan, khususnya Bank Himbara yang ditunjuk pemerintah, serta menjajaki kerja sama dengan mitra usaha seperti Bulog, pemasok gas, hingga pupuk.
“Kami sudah kedatangan dua orang tenaga manajemen dari kementerian sebagai pendamping (PMO). Mereka akan membantu menguatkan tata kelola KMPD ini. Ke depan, kita akan kumpulkan pengurus koperasi dengan pihak bank dan mitra usaha untuk membicarakan dukungan permodalan dan pola kerja sama,” terang Budi.
Ia menambahkan, meski tahap awal masih penuh keterbatasan, namun keberadaan KMPD diharapkan bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa. “Saat ini fokus kami pada lima KMPD dulu sesuai perintah gubernur. Harapannya dari sini bisa berkembang dan ditiru oleh desa-desa lainnya,” tutupnya. (gii)