kicknews.today — Komunitas Taman Literasi Kota Bima menyelenggarakan Seminar Literasi Inklusif dengan tema “Nggahi Rawi Pahu sebagai Alat Implementasi Peran Komunitas dalam Mendorong Kesadaran Kolektif” di Aula Museum Samparaja, Senin (29/9/2025).
Kegiatan seminar literasi ini merupakan rangkaian dari tiga kegiatan yang diselenggarakan oleh Komunitas Taman Literasi Kota Bima melalui Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat: Apresiasi Bagi Komunitas Literasi Tahun 2025.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bunda Literasi Kota Bima, Hj. Badrah Ekawati, S.Tr.Keb. Hj Badrah menyampaikan apresiasi tinggi kepada Komunitas Taman Literasi Kota Bima. Ia menegaskan bahwa di tengah menurunnya minat baca dan tingginya angka buta huruf, kegiatan literasi yang diinisiasi komunitas memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran masyarakat.
“Saya sangat senang, bangga, dan mengapresiasi kegiatan literasi yang digagas Komunitas Taman Literasi Kota Bima. Di tengah kondisi menurunnya minat baca serta tingginya angka buta huruf, kehadiran komunitas literasi seperti ini menjadi harapan besar untuk menumbuhkan kembali semangat membaca dan menulis di tengah masyarakat,” ujar Bunda Literasi.
Seminar ini diikuti lebih kurang 40 peserta dari kalangan mahasiswa, siswa, guru, komunitas dan pegiat literasi. Selain itu, hadir pula perwakilan instansi pemerintah terkait, antara lain Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perpustakaan dan Arsip, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Ketua Komunitas Taman Literasi Kota Bima, Muh. Al-Husaini, SH MH menjelaskan bahwa acara ini perlu dilaksanakan sebagai upaya menggali, mencari, dan memaknai kembali nilai-nilai luhur Bima sebagai identitas maupun nilai yang menjadi dasar pergerakan perkumpulan dalam hal ini Komunitas Literasi untuk lebih erat berjejaring satu sama lain. Sehingga dampak yang dihasilkan semakin meluas dan masif serta ini adalah bagian dari cara merawat dan melestarikan Budaya.
Selain itu ia juga menjelaskan bahwa perlunya kolaborasi antara komunitas akar rumput bersama pihak pemerintah. Lebih lanjut ia menjelaskan menghadirkan berbagai instansi pemerintah dalam seminar ini.
“Setelah seminar ini, kami akan melanjutkan program kerja prioritas 2025 dalam wujud Kampung Percontohan Literasi dan Lingkungan. Program ini bertujuan untuk belajar melalui alam sekitar sekaligus mengangkat isu-isu lingkungan sebagai bagian dari gerakan literasi yang beriringan dengan nilai-nilai keberlanjutan ekologis, hal ini pun sesuai dengan arah kebijakan pemerintah Kota Bima yakni program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Asri). maka kemudian dukungan instansi pemerintah terkait sangat penting agar program ini dapat berjalan berkesinambungan,” ujarnya.
Kegiatan berlangsung dengan antusiasme tinggi. Diskusi interaktif antara narasumber dan peserta menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk memperkuat gerakan literasi berbasis komunitas sekaligus memperluas jejaring kolaborasi lintas sektor.
Komunitas Taman Literasi Kota Bima berkomitmen menindaklanjuti kegiatan ini melalui program lanjutan yang lebih aplikatif guna memperkuat jejaring literasi serta mendorong lahirnya gerakan kolektif dalam meningkatkan budaya baca tulis di Kota Bima. (jr)