Masuk potensi gempa megathrust, 4 sirine mitigasi bencana terpasang di Lombok Utara

Kepala BPBD Lombok Utara, Zaldi Rahardian saat menujukkan miniatur tower sirine peringatan bencana. (Foto. kicknews.today/Anggi)

kicknews.today – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana. Empat tower sirine peringatan bencana resmi dipasang di empat titik rawan, yakni Segara Katon, Gondang, Jenggala, dan Sokong. Pemasangan ini merupakan bantuan dari Bank Dunia sebagai tindak lanjut program pemulihan pascagempa 2018 yang meluluhlantakkan Lombok Utara.

 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KLU, M. Zaldi Rahardian, menyampaikan bahwa bantuan tersebut juga mencakup pembangunan gedung Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) lengkap dengan peralatannya.

 

“Tim BNPB beserta ahlinya sudah melakukan sosialisasi sekaligus uji coba. Empat tower sirine ini terkoneksi langsung dengan Pusdalops sebagai pusat kendali,” ujar Zaldi, Rabu (01/10/2025).

 

Sirine ini akan diaktifkan berdasarkan informasi resmi dari BMKG yang diteruskan ke Pusdalops. Aktivasi dilakukan menggunakan tombol notifikasi berjenjang: mulai dari status waspada, siaga, hingga awas.

 

Pada level awas, sirine berbunyi dengan jangkauan radius 3 – 4 kilometer. Setelah situasi dinyatakan aman, sirine juga akan mengumumkan pemberitahuan tambahan.

 

Menurut Zaldi, keberadaan tower sirine merupakan langkah nyata mitigasi bencana yang lebih terstruktur. Sebelumnya, Bank Dunia juga mendukung program Desa Tangguh Bencana (Destana) dan Keluarga Siaga Bencana (Kencana) di KLU.

 

“Alat ini sangat vital untuk mengurangi risiko korban jiwa maupun kerugian harta benda. Dirancang khusus menghadapi gempa dan tsunami, tower sirine ini menjadi instrumen penting kesiapsiagaan,” tegasnya.

 

KLU menjadi salah satu daerah prioritas penerima bantuan karena berada di kawasan rawan dengan 11 potensi bencana. Letak geografisnya yang berada di pertemuan dua lempeng aktif, termasuk potensi gempa megathrust, membuat wilayah ini sangat rentan.

 

“Kita tidak pernah tahu kapan bencana akan datang. Karena itu, alat ini hadir agar masyarakat bisa segera bersiap ketika ada peringatan dini,” tutup Zaldi. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI