kicknews.today – Beberapa hari terakhir, gas elpiji 3 kg alami kelangkaan, bahkan masyarakat Lombok Timur kesulitan untuk mendapatkan gas melon tersebut. Buntut dari permasalahan tersebut, Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin didampingi Wakil Bupati Lombok Timur,H. Moh. Edwin Hadiwijaya dan Sekda, H.M Juaini memerintahkan satuan polisi pamong praja (Sat pol PP) untuk memantau penggunaan gas elpiji oleh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) makan bergizi gratis (MBG).
Pasalnya penggunaan gas elpiji 3 kg yang digunakan oleh SPPG MBG disinyalir penyebab dugaan kelangkaan gas elpiji 3 kg tersebut.

”Kami meminta sat pol PP mendata LPG yang digunakan sementara Pemda akan berkonsultasi dengan pemerintah pusat terkait posisi SPPG, sebagai UMKM atau bukan. Langkah ini kami ambil untuk memastikan tidak terganggunya ketersediaan LGP 3 kg untuk masyarakat miskin,” kata nya saat rapat koordinasi lengkap pada Senin (22/9/2025).
Dirinya bahkan intens memperhatikan kesulitan masyarakat ataupun masyarakat miskin ekstrem.
”Percepatan penurunan kemiskinan ekstrim salah satunya akan dimulai dari desa. Saya berencana mengumpulkan kepala desa agar sama-sama mendukung penurunan kemiskinan. Selain itu program pertanian seperti pengembangan industri porang saya harapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas nya.
Tidak hanya itu, masyarakat miskin ekstrem juga sangat diperhatikan apabila alami kesulitan dalam berobat.
”Saya memastikan agar seluruh masyarakat miskin ekstrim ketika sakit dapat terlayani dengan baik. Saya meminta seluruh direktur RSUD memberikan perhatian serius dan memberikan layanan terhadap penduduk miskin esktrim yang telah terdata by name by address. Justru orang miskin yang harus anda kawal,” pesannya. (cit)