DPD RI tertarik investasi Kurma dan Kacang Sacha Inchi di Lombok Utara

Kepala DKP3 KLU, Tresnahadi. (Foto kicknews today/Anggi)

kicknews.today – Kabupaten Lombok Utara (KLU) semakin dilirik sebagai daerah potensial pengembangan komoditas baru. Hal ini terbukti dari kunjungan Wakil Ketua DPD RI bersama sejumlah anggota, termasuk Evi Apitamaya, yang datang langsung melihat potensi budidaya kurma di KLU.

 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Lombok Utara, Tresnahadi menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan membuktikan informasi bahwa kurma bisa tumbuh dan berbuah di Lombok Utara.

 

“Mereka kita ajak langsung ke tiga titik lokasi pohon kurma, yaitu di Lande, Jugil, dan Telaga Maluku. Untuk di Telaga Maluku agak unik, karena kurmanya dikawinkan dengan salak. Hasilnya memang berbuah, tapi nanti masih perlu diuji lagi secara prosedural,” jelas Tresnahadi, Kamis (11/09/2025).

 

Menurutnya, para anggota DPD RI sangat antusias melihat langsung perkembangan kurma di Lombok Utara. Bahkan, mereka menyatakan siap mendukung program pengembangan kurma dan juga kacang sacha inchi di daerah tersebut.

 

“Bahkan mereka kemarin meminta analisis usaha, karena ingin berinvestasi langsung di kurma KLU. Termasuk kacang sacha inchi juga menarik perhatian mereka. Katanya, informasi ini juga akan dibawa secara kelembagaan agar anggota DPD lainnya bisa ikut berinvestasi,” ungkapnya.

 

Tresnahadi menyebut, investasi budidaya kurma memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. “Satu pohon saja bisa dihitung Rp25 juta. Kalau seratus pohon, sudah berapa besar biayanya. Tapi justru ini peluang bagi kita, karena lahannya di Lombok Utara luas sekali,” ujarnya.

 

Menariknya, pola pengelolaan yang ditawarkan di KLU dinilai sangat menguntungkan masyarakat. Sistemnya menggunakan pola nyakap (bagi hasil), di mana hasil dibagi untuk tiga pihak yaitu pemilik lahan, investor, dan PT Ukhuwah Datu Nusantara selaku tenaga ahli yang merawat tanaman.

 

“Dengan pola ini, masyarakat tidak harus menjual tanahnya. Pemilik tanah justru ikut memiliki saham dan mendapat 1/3 hasilnya. Investor 1/3, dan ahli pengelola 1/3. Jadi masyarakat tetap punya tanah, sekaligus mendapatkan keuntungan,” ungkap Tresnahadi.

 

Dengan luas lahan kering mencapai 9 ribu hektar yang cocok untuk kurma, Lombok Utara diyakini siap menyambut masuknya investasi besar. “Kalau ada investor yang serius, lahan kita siap. Ke depan potensi pengembangan kurma dan sacha inchi bisa menjadi komoditas unggulan baru di KLU,” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI