kicknews.today – Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), kembali mencuri perhatian di kancah pariwisata nasional. Besok (04/09/2025) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dijadwalkan datang langsung ke Senaru untuk melakukan penilaian sertifikasi desa wisata.
Kepala Desa Senaru, Raden Akria Buana menjelaskan bahwa Senaru menjadi salah satu dari empat desa wisata di Indonesia yang masuk tahap penilaian langsung dari Kemenparekraf.

“Dari 2.800 desa wisata se-Indonesia, hanya empat yang terpilih, dan Senaru berada di posisi keempat. Ini sebuah kebanggaan sekaligus tantangan bagi kami,” ujarnya, Rabu (03/09).
Menurutnya, penilaian akan difokuskan pada aspek manajemen pengelolaan desa wisata. Di Senaru, pengelolaan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sinergi Desa Wisata Senaru yang telah aktif mengembangkan potensi wisata secara berkelanjutan.
Daya tarik Senaru terbukti mampu memikat wisatawan domestik maupun mancanegara. Sejak 2023 hingga 2025, tercatat lebih dari 125 ribu wisatawan telah berkunjung.
“Tahun 2024 lalu jumlah kunjungan mencapai 75 ribu wisatawan. Sementara tahun ini hingga saat ini sudah lebih dari 50 ribu kunjungan, rata-rata 250 sampai 300 wisatawan asing datang setiap harinya,” jelasnya.
Senaru bukan pendatang baru dalam kancah penghargaan pariwisata. Desa ini pernah meraih prestasi bergengsi dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dengan menyabet juara 4 kategori daya tarik wisata budaya dan alam dari 1.800 desa. Pada 2023, Senaru juga dinobatkan sebagai Desa Tematik Wisata oleh Kementerian Desa.
Selain keindahan alam berupa Air Terjun Sendang Gile, Tiu Kelep, Betara Lenjang, Tumpasan Senaru, dan rumah adat tradisional, desa ini juga menghidupkan seni dan budaya lokal seperti Minangi, Gegero, Suling Dewa, Cupak Grantang, dan Rudat.
“Budaya Minangi bahkan menjadi salah satu daya tarik utama yang harus terus kita lestarikan,” ujarnya.
Kepedulian terhadap pemberdayaan perempuan juga menjadi nilai lebih Desa Senaru. Melalui program women guide, perempuan setempat dilatih untuk menjadi pemandu wisata. Mereka dibekali pelatihan hospitality oleh NGO, pemerintah desa, dan dinas pariwisata, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.
“Kali ini, Senaru mewakili NTB untuk disertifikasi menjadi Desa Wisata Dunia. Mudah-mudahan dengan kerja keras dan dukungan semua pihak, kita bisa lolos dalam penilaian berikutnya,” tutup Raden Akria. (gii)