Peristiwa bunuh diri di Lombok Utara meningkat, 16 kasus sepanjang 2025

Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta. (Foto kicknews.today/Anggi)

kicknews.today – Kasus bunuh diri kembali menjadi perhatian serius di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Hingga pertengahan tahun 2025, Kepolisian Resor (Polres) Lombok Utara mencatat sedikitnya 16 kasus bunuh diri. Angka ini memicu keprihatinan mendalam di tengah masyarakat, sekaligus menyoroti kondisi sosial dan ekonomi yang mendasarinya.

 

Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta menegaskan bahwa kondisi ekonomi yang sulit dan tekanan mental seperti depresi menjadi pemicu utama di balik meningkatnya angka bunuh diri ini.

 

“Kami mencermati bahwa banyak di antara kasus ini dipicu oleh faktor ekonomi seperti utang menumpuk, kebangkrutan usaha, hingga penyakit kronis yang tak kunjung sembuh,” ungkapnya, Kamis (24/07/2025).

 

Guna menekan angka tersebut, kepolisian menggandeng sejumlah pihak, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga instansi pemerintahan terkait. Para Bhabinkamtibmas yang tersebar di berbagai desa aktif memberikan imbauan kepada warga agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi tekanan hidup.

 

“Bhabinkamtibmas kami terus menyampaikan pesan agar masyarakat tidak gegabah mengambil langkah tragis. Kami juga libatkan tempat ibadah sebagai sarana menyebarkan pesan moral dan spiritual, untuk memperkuat iman dan ketahanan batin warga,” ujarnya.

 

Tak hanya itu, kolaborasi dengan Kementerian Agama juga diintensifkan agar peran tokoh agama lebih proaktif dalam memberikan bimbingan spiritual kepada masyarakat yang sedang mengalami tekanan batin atau krisis ekonomi.

 

Kekhawatiran atas meningkatnya angka bunuh diri ini turut dibahas dalam rapat lintas sektor yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Lombok Utara. Dalam forum itu, berbagai pihak sepakat untuk mencari solusi menyeluruh dan jangka panjang.

 

“DPRD menyampaikan komitmennya untuk turut mencari solusi yang komprehensif. Kami semua tidak ingin hanya bersikap reaktif setiap kali ada kasus. Harus ada gerakan terpadu dan kesadaran kolektif,” jelas Kapolres.

 

Meningkatnya kasus bunuh diri ini menjadi pengingat penting bagi seluruh lapisan masyarakat. Kepedulian terhadap lingkungan sosial, keterbukaan untuk saling mendengarkan, serta dukungan psikologis dari keluarga dan komunitas menjadi bagian dari upaya pencegahan.

 

“Ini bukan hanya soal penanganan pasca-kejadian. Tapi bagaimana kita semua membangun sistem pendukung bagi orang-orang yang sedang menghadapi tekanan hidup, agar mereka tidak merasa sendirian,” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI