kicknews.today – keberadaan Koperasi Merah Putih di setiap desa dan kelurahan menjadi upaya pemerintah dalam mendorong akselerasi ekonomi masyarakat desa yang ada Di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Dinas PMPD Dukcapil NTB, Ir. Lalu Hamdi, M.si menyampaikan bahwa kehadiran Koperasi Merah Putih sangat sejalan dengan visi program Desa Berdaya. Dimana Saat ini, 38% desa di NTB sudah berstatus mandiri, 40% berstatus maju, dan 20% berkembang.

“Kami ingin meletakkan koperasi sebagai pondasi utama pemberdayaan desa. Dengan pendekatan ketahanan pangan dan wisata maju, desa bisa bangkit dan mandiri,” ujarnya.
Menurutnya, koperasi bukan hanya wadah simpan pinjam, tetapi menjadi penggerak utama pengelolaan potensi desa secara produktif. Klaster prioritas bahkan sudah ditetapkan dengan intervensi total terhadap 106 desa miskin, menjadikan koperasi sebagai lokomotif peningkatan kesejahteraan berbasis komunitas.
”Koperasi merah putih menjadi energi baru terutama untuk desa berdaya dan memberikan kontribusi terhadap ekonomi desa,” terang Hamdi.
Hamdi juga menilai keberadaan Koperasi merah putih yang di sandingkan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat mempercepat Desa Desa menjadi mandiri dalam ketahanan pangan, sosial, ekonomi, hingga ekologi. Menurutnya koperasi merah putih dan BUMDes adalah dua lembaga ekonomi tingkat desa yang bertujuan membangun kemandirian desa akan tetapi kedua usaha itu memiliki entitas yang berbeda.
Adapun usaha yang di kelola BUMDes terintegrasi dengan program pemerintah desa dan berfokus pada peningkatan pendapatan asli desa. Sedangkan koperasi merah putih berfokus terhadap pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan gotong royong dan kekeluargaan.
”Kami mengutamakan mutualisme dalam pengelolaan BUMDes dan koperasi merah putih, kalo harus bersaing usaha, maka bersaing secara sehat,” pungkas Hamdi. (wi)