DPRD KLU dukung rancangan miliki penggilingan gabah sendiri

Anggota Komisi II DPRD Lombok Utara, Artadi. (Foto kicknews.today/Anggi)

kicknews.today – Rencana Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Lombok Utara (KLU) untuk membangun penggilingan gabah sendiri melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mendapat dukungan penuh dari DPRD Kabupaten Lombok Utara.

 

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi II DPRD KLU, Artadi. Ia mengatakan, keberadaan penggilingan gabah berskala besar di daerah sangat mendesak. Selama ini, banyak petani di Lombok Utara terpaksa menjual gabah ke luar daerah dengan harga murah. Ironisnya, beras hasil penggilingan itu kemudian kembali dijual ke Lombok Utara dengan harga tinggi.

 

“Sudah lama kami menginginkan ada penggilingan padi berskala besar di KLU. Gabah petani kita dijual ke luar dengan harga murah, balik lagi ke sini dalam bentuk beras dengan harga mahal. Kalau gabah kita sudah keluar, kita tidak tahu lagi apakah nanti berasnya murni atau sudah dicampur,” ungkap Artadi saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (21/05/2025).

 

Artadi menilai rencana BUMD mengelola sendiri penggilingan gabah adalah langkah tepat. Ia mendorong BUMD untuk membeli seluruh hasil panen petani agar tidak keluar dari Lombok Utara.

 

“Teknisnya silakan BUMD pikirkan, yang penting jangan sampai gabah petani keluar daerah lagi,” tegasnya.

 

Lebih lanjut, Artadi menyoroti fenomena petani yang menjual gabah bahkan sebelum panen tiba. “Petani kita kadang belum panen sudah dijual di tengah sawah. Mungkin karena kebutuhan ekonomi, seperti biaya sekolah anak. Ini harus jadi perhatian,” katanya.

 

Untuk itu, ia mendesak agar BUMD tidak hanya fokus pada penggilingan padi, tetapi juga berani membuka usaha lain yang menjanjikan bagi daerah. Di antaranya pembangunan hotel, pembelian boat cepat rute Lombok-Bali, hingga produksi air kemasan.

 

“Kita tidak mau BUMD seperti kemarin. Diberi penyertaan modal besar tapi hasilnya nihil, bahkan kantornya saja tidak ada. Kami minta Bupati mencari pengurus BUMD dari kalangan profesional, bukan hanya tempat berkumpulnya tim sukses,” tegasnya.

 

Artadi menutup pernyataannya dengan mengutip Gubernur Jawa Barat: “Cari pengurus BUMD yang profesional, punya pengalaman, inovatif, dan mampu memberikan kontribusi nyata untuk pendapatan daerah.” (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI