kicknews.today – RSUD NTB dengan tegas membantah kabar yang beredar mengenai pengusiran pasien dari rumah singgah.

Direktur RSUD NTB, Lalu Herman Mahaputra, atau yang akrab disapa dr. Jack, menegaskan bahwa pihak rumah sakit tidak pernah melakukan tindakan tersebut.
Dalam pernyataannya, dr. Jack menjelaskan bahwa relokasi rumah singgah dilakukan untuk memberikan fasilitas yang lebih representatif, aman, dan nyaman bagi pasien.
”Kami telah berkomunikasi dengan masyarakat dan mereka setuju dengan rencana ini, karena relokasi ini akan menguntungkan mereka,” ujarnya.
Menanggapi isu pelibatan preman dalam proses relokasi, dr. Jack menegaskan bahwa seluruh staf RSUD NTB adalah pelayan masyarakat dan tidak ada preman yang dipekerjakan.
“Untuk pembangunan rumah singgah baru, kami hanya mempekerjakan tukang yang bekerja sesuai prosedur, tanpa kekerasan,” tegasnya.
Manajemen RSUD NTB juga memastikan tidak ada penarikan biaya di rumah singgah. Satpam rumah sakit telah melakukan koordinasi untuk memindahkan pasien dengan aman.
“Kalaupun ada satpam yang menerima omelan, mereka sudah bekerja sesuai aturan. Security hanya membantu memindahkan barang, tanpa tindakan represif,” tambah dr. Jack.
RSUD NTB berkomitmen menyediakan tempat menginap bagi pasien, terutama yang datang dari jauh dan perlu perawatan jalan. Dengan lahan kosong seluas 50 hektare yang dihibahkan Pemkot Mataram, manajemen berencana membangun rumah singgah yang lebih baik.
Dr. Jack menambahkan bahwa akan ada pembenahan SOP untuk memastikan pasien yang memenuhi kriteria dapat ditampung. “Maksimal 10 orang boleh menginap di rumah singgah, dengan syarat pengobatan yang lama dan jarak tempuh yang jauh,” jelasnya.
Sementara dalam arahannya, Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, dalam rapat virtual juga menekankan pentingnya memberikan izin kepada keluarga pasien untuk tinggal di rumah singgah hingga solusi permanen ditemukan.
Ia menegaskan perlunya perbaikan komunikasi publik agar informasi yang tepat sampai kepada masyarakat, mencegah berita negatif yang tidak sesuai fakta.
Dengan langkah-langkah ini, RSUD NTB bertekad untuk terus memberikan layanan terbaik bagi pasien dan masyarakat. (gii)