kicknews.today – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Utara (KLU) optimis tingkat kunjungan wisatawan pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025 mengalami peningkatan. Meski menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang belakangan terjadi, Dispar KLU harap tingkat kunjungan wisatawan ke Lombok Utara bisa mencapai 1.500 orang menjelang akhir tahun.
Kepala Dispar KLU, Denda Dewi Tresni Budi Astuti menyebutkan jika melihat di minggu terakhir ini angka kunjungan wisatawan ke KLU rata-rata khususnya di Gili Trawangan mencapai 950-an orang.
“Jika kita berkaca di tahun 2023 itu bisa mencapai 1500-2000 wisatawan. Itu menjadi harapan kami sekarang. Meskipun ada kekhawatiran kita, terkait cuaca yang lebih ekstrim dari tahun lalu,” ujarnya, Rabu (18/12/2024).
Pihaknya pun mengaku telah menerima surat dari Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur yang diteruskan Dinas Pariwisata NTB, terkait identifikasi risiko di destinasi alam dan desa wisata, karena kondisi cuaca yang sekarang ini tidak menentu.
”Cuaca ekstrem menjadi tantangan utama yang harus kita hadapi. Himbauan kepada wisatawan, pengelola wisata, dan masyarakat sekitar untuk selalu waspada dan berhati-hati juga terus kita galakkan,” ungkapnya.
Untuk itu, sekarang ini pihaknya fokus pada pasar lokal mengingat adanya cuti bersama. Harapannya, tidak hanya Gili Trawangan yang akan ramai, tetapi juga destinasi lain di daratan Lombok Utara.
“Memgingat masa liburnya cukup panjang dan orang tentu akan bosan di rumah saja. Ibaratnya seperti itu. Sehingga kami di dinas pariwisata berharap potensi itu juga masih besar untuk melakukan kunjungan. Paling tidak 1.500 itu masuk,” katanya.
Sementara itu, target kunjungan wisatawan ke Lombok Utara di tahun 2024 ini telah jauh melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
”Tercatat hingga November 2024 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung telah mencapai 731.055 orang, jauh di atas target 39.000 orang,” ujarnya.
“Wisman (Wisatawan Mancanegara) itu sebanyak 657.950 yang wisnus (wisatawan Nusantara) itu sekitar 73.105, memang jauh timpangnya antara wisman dan wisnus, karena kita fokus di tiga Gili dan Senaru untuk wismannya,” tutupnya. (gii)