Kawasan Gili Trawangan terancam krisis air bersih pasca izin PT TCN dicabut

Ilustrasi air bersih. (Poto Pixabay/kicknews.today)

kicknews.today – Kawasan Gili Trawangan Kabupaten Lombok Utara (KLU) terancam mengalami krisis air bersih setelah dicabutnya izin PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 27 September 2024 lalu. PT TCN merupakan investor yang bekerja sama dengan PDAM Amerta Dayan Gunung, milik pemerintah daerah (Pemda) Lombok Utara yang menyediakan pasokan air bersih di Gili Trawangan.

 

Pencabutan izin pengeboran pipa bawah laut di Gili Trawangan tersebut dikarenakan melanggar aturan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang mencari solusi agar destinasi wisata yang menjadi surga para turis di Pulau Lombok itu, tidak mengalami krisis air bersih.

 

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda NTB Fathul Gani mengatakan akan ada pertemuan dalam dua hari terkait masalah tersebut.

 

”Kita dorong pemerintah Lombok Utara untuk melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait. Harapan kita pemanfatan air itu bisa tetap berjalan. Karena memang tidak ada alternatif lain,” katanya, Selasa (08/10).

 

Dijelaskan Fathul, pihak Pemprov saat ini sedang mencari solusi untuk mengatasi ancaman krisis air bersih di Gili Trawangan dan Gili Meno. Pemprov NTB bersama pemda Lombok Utara sedang memikirkan mencari solusi penyiapan air bersih yang ramah lingkungan tanpa dilakukan pengeboran.

 

”Hal ini kan tidak bisa serta merta kita lakukan, namun butuh kajian dan waktu. Karena melihat kajian-kajian kita tidak bisa terlalu berharap juga untuk pengeboran. Tentu namanya pengeboran pasti ada dampak-dampaknya. Itu yang kita minimalisir kedepan,” terangnya.

 

Menurutnya, pasokan air bersih di Gili Trawangan sangat dibutuhkan. Selain untuk memenuhi kebutuhan warga setempat, juga untuk menjamin kelangsungan usaha pariwisata.

 

”Karena Gili Trawangan ini merupakan destinasi wisata yang menjadi tujuan wisatawan mancanegara dan domestik. Itu yang sedang kita carikan solusi. Bagaimana supaya air tetap bisa mengalir. Maka alternatif jangka menengah. Kita akan lanjutkan pertemuan ini,” ujarnya.

 

Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Gili Matra (Meno, Trawangan, Air) Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Mawardi mengatakan apabila pasokan air bersih dari PT TCN dihentikan, maka akan berdampak pada kunjungan wisatawan.

 

”Sehari saja tidak ada pasokan air bersih di Gili Trawangan, maka akan berdampak luas pada sektor pariwisata. Yang kami khawatirkan dampak pariwisatanya itu. Target kunjungan wisatawan yang 2,5 juta tahun ini bisa tidak terpenuhi,” ungkap Mawardi.

 

Diterangkan Mawardi, untuk memenuhi pasokan air bersih di Gili Trawangan, maka PT TCN bekerjasama dengan PDAM Amerta Dayan Gunung melakukan penyulingan air laut menjadi air bersih.

 

”PT TCN kemudian melakukan pengeboran, yang mana air laut itu dialirkan menggunakan pipa lalu diolah menjadi air bersih,” terangnya.

 

Disebut Mawardi bahwa setiap hari ribuan turis berkunjung ke Gili Trawangan. Jika pasokan air bersih dihentikan, maka turis tidak akan mau datang ke Gili Trawangan.

 

”Hal tersebut nantinya bisa berpengaruh ke kunjungan wisatawan. Orang ngapain ke Gili kalau tidak ada airnya,” katanya.

 

Pada bulan Oktober ini, kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan masuk masa low season. Angka kunjungan wisatawan sekitar 2.000 orang per hari. Namun, menjelang akhir tahun pada Desember mendatang, kunjungan wisatawan akan meningkat.

 

”Untuk itu, kita berharap ada solusi terkait masalah ini. Karena air adalah kebutuhan pokok kita semua, termasuk pengunjung yang datang ke Gili Trawangan,” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI