kicknews.today – Ratusan Pekerja PT. DNR (Dos Ni Roha) Cabang Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan protes terhadap pihak DNR lantaran gaji mereka belum kunjung dibayarkan oleh pihak DNR. Pasalnya, para pekerja yang melakukan protes tersebut mengaku jika pihaknya sudah menyelesaikan pekerjaan sesuai permintaan perusahaan. Sementara pihak perusahaan beralibi jika pihak Bulog belum mencairkan gaji mereka.
Menyikapi hal tersebut, perwakilan pekerja PT. DNR cabang NTB, Ade Putra Kurniawan menyayangkan pihak DNR soal alasan yang dilontarkan terhadap para pekerja. Ia menilai jika pihaknya sudah berkali-kali melakukan audiensi dengan pihak DNR namun nihil tidak menemukan hasil seperti yang diinginkan.
“Saya bersama beberapa teman-teman yang lain sudah melakukan audiensi bersama pihak DNR, namun sayangnya kami tidak mendapatkan hasil yang jelas. Soal gaji dan komitmen sudah kita tandatangani kesepakatan Hitam di atas putih bermaterai 10.000 sejak Selasa (23/1/2024) lalu yang isinya selambat-lambatnya gaji para pekerja akan dibayarkan Jumat, (26/1/2024) harus dibayarkan. Namun sampai hari ini tidak direalisasikan,” katanya pada Minggu (28/1/2024).
Ade sapaan akrabnya menyebut jika hal tersebut hanya alibi pihak DNR, karena pada saat pertemuan tersebut pihak DNR mengatakan jika alasan pencairan gaji tersebut belum bisa direalisasikan. Karena pihak Direktur Bulog Pusat masih di luar negeri dan tidak bisa menandatangani berkas pencairan.
Pihak DNR melalui WhatsApp menunjukkan kepada Ade dan beberapa perwakilan pekerja jika pihaknya sudah berupaya koordinasi dengan Bulog pusat. Namun nihil jawabannya, semua belum jelas dan tidak ada kepastian.
“Terus terang kami bingung dengan masalah ini, sementara laporan dan semua berkas sudah kelar sejak 2 Minggu lalu, kok sampai saat ini gaji belum kunjung keluar. Sementara sebelumnya pihak DNR mengatakan jika laporan sudah selesai gaji langsung dicairkan, faktanya apa. Sampai detik ini alasannya berubah-ubah,” sesalnya.
Para pekerja kebingungan karena alasan-alasan yang diberikan oleh pihak DNR selalu berubah-ubah, dari alasan laporan hingga menyalahkan pihak bulog yang tak kunjung mencairkan uang.
“Intinya sekarang kami tidak mau tahu, apapun alasannya kami mau gaji kami segera dicairkan, karena tidak ada alasan lagi untuk menunda penggajian sampai akhir bulan seperti ini. Jika memang pihak DNR yang mengatakan pihak bulog yang mencairkan gaji, maka kami berjanji juga untuk melakukan aksi di depan Bulog NTB,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Ade menegaskan jika pihaknya ingin gajinya dicairkan sebelum akhir bulan, karena semua kewajiban dan tanggungjawab mereka selaku pekerja sudah diselesaikan dengan baik, sehingga pihak DNR harus bertanggungjawab juga soal gaji para pekerja. (cit)