kicknews.today – Sejumlah truk pengangkut pupuk ditahan ratusan warga di Desa Taa, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Kamis (11/1/2024). Aksi penghadangan truk pupuk tujuan Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu itu sebagai bentuk protes warga karena pupuk langka.
Aksi penghadangan itu tidak berlangsung lama. Sejumlah truk kembali melanjutkan perjalanan setelah Camat, Kapolsek dan Danramil Kempo lakukan pendekatan pada massa aksi.
Camat Kempo Budi Rahman membenarkan aksi penghadangan sejumlah truk pupuk itu. Pupuk-pupuk tersebut rencananya akan didistribusikan ke wilayah Pekat.
“Wajar petani protes karena memang pupuk saat ini di Kempo sulit didapat. Saya juga bingung kenapa kondisinya seperti ini,” kata Budi Rahman, Kamis (11/1/2024).
Saat aksi penghadangan itu, dirinya sempat menemui Kepala UPT Pertanian Kempo untuk mencari solusi terkait penyaluran pupuk di Kempo. Pihak UPT Pertanian pun tak bisa berbuat banyak karena kuota pupuk berdasarkan kebijakan pemerintah pusat.
“Apalagi tanaman jagung petani saat ini sudah membutuhkan pupuk. Tapi disisi lain pupuk sulit didapat,” katanya.
Penyaluran pupuk di Kempo menurut Budi Rahman, belum sepenuhnya merata. Sebab masih ada petani yang kesulitan mendapatkan pupuk dan bahkan harus membeli dengan harga mahal.
Yang menjadi masalah saat ini kata Budi, adalah petani yang garap lahan orang lain. Untuk mendapatkan jatah pupuk, petani tersebut harus mendaftar berdasarkan nama pemilik tanah. Seperti syarat KTP, hingga surat perjanjian kedua pihak dengan tanda tangan di atas materai. “Kalau persyaratan tidak dipenuhi, maka mereka tidak mendapatkan jatah pupuk,” katanya. (jr)