kicknews.today – Lalu Muhamad Iqbal, diplomat muda asal Lombok, NTB mencapai puncak karirnya saat menjadi Duta Besar termuda kala itu. Lalu Iqbal menjadi Duta Besar RI untuk Turki pada usia 47 tahun di mana Duta Besar lain selain dia rata-rata sudah menginjak usia 50 tahun ke atas.
Karir moncer Lalu Iqbal ini bukan tanpa sebab. Selain menurutnya karena berkah bakti kepada orang tua, namun juga prinsip-prinsip hidup yang diajarkan gurunya saat ia menempuh jenjang pendidikan di Lombok.
“Saat saya SMP, saya sedang mencari jati diri, saya punya Guru dan Kepala Sekolah namanya Pak Ahmad. Ada satu kalimat yang terus saya ulang-ulang di sepanjang hidup saya. Beliau bilang, jangan rendah diri. ‘pade ntan te kaken teri bengkok’ (kita sama-sama makan ikan teri yang bengkok – red)” kata Lalu Iqbal saat momen hari guru, Sabtu (25/11/2023).
Prinsip tersebut jelas Lalu Iqbal, terus dibawanya ketika merantau menuntut ilmu di Yogyakarta dan berkarir di Ibu Kota Jakarta.
“Itulah yang membuat saya ketika merantau, saya tidak pernah merasa menjadi orang kelas dua. Meskipun saya datang dari kampung di Lombok, saya selalu merasa bahwa semua orang setara,” pungkas Lalu Iqbal.
Demikian juga kata Lalu Iqbal, semua orang punya kesempatan yang sama untuk maju dan dan menjadi lebih baik.
Prinsip ini dia harapkan juga ada pada jiwa anak-anak NTB, sehingga tidak merasa minder meskipun berasal dari kampung atau dari daerah yang tidak populer. Karena menurutnya dengan prinsip kesetaraan seperti yang diajarkan guru dari Lalu Iqbal, semua orang berhak atas perlakuan dan kesempatan yang sama. (red.)