kicknews.today – Kondisi parkiran truk bermuatan berat Segenter di Lembar Lombok Barat, becek dan digenangi air. Para sopir mengeluhkan kondisi tersebut terutama di saat musim hujan.
Kondisi itu juga mempengaruhi pendapatan daerah dari retribusi parkir di Segenter masih sangat minim. Sampai saat ini, beroperasi pada Oktober sampai Desember tahun 2022, retribusi yang diperoleh hanya Rp37 Juta. Kemungkinan di tahun 2023, akan sulit mencapai target jika tidak dilakukan pembenahan terhadap lokasi parkir yang luasnya 89 are itu.
“Saat ini belum banyak yang parkir, sekarang aja becek seperti ini,” kata Boby, 37 tahun, seorang satu sopir truk.
Sopir truk asal Sumba itu juga menerangkan, dengan kondisi jalan yang becek dan tergenang tatkala hujan. Kebanyakan sopir enggan memarkirkan kendaraannya.
“Kalau hujan pasti akan menggenangi, tidak ada hujan aja masih becek seperti sekarang,” ujar sopir tujuan Sumba, Nusa Tenggara Timur itu.
Selama ini, kebanyakan kendaraan yang parkir di Segenter dengan tujuan Sumba, NTT. Sebab, mereka harus menunggu lebih lama sembari menunggu jadwal penyeberangan yang tidak rutin setiap hari.
“Kalau pemerintah sekitar ada anggaran mending dibenahi aja dulu. Tapi begini saja sudah syukur, karena ada tempat istirahatnya,” kata Boby.
Kabid Sarana Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Lombok Barat Fathurrahman mengatakan, fasilitas di tempat parkir masih sangat terbatas. Termasuk juga kondisi tanah yang selalu becek ketika turun hujan.
“Kontur tanah gambut, sehingga air itu tidak langsung meresap yang menyebabkan ada genangan,” ujarnya, Senin (23/1).
Ke depan, masalah ini akan menjadi perhatian pemerintah. Fathurrahman mengatakan, tidak hanya itu yang akan dibenahi, tetapi juga fasilitas lain yang ada di Lombok Barat
“Seperti MCK dan lain sebagainya. Kami akui, fasilitas kita belum memadai di Lombok Barat ini,” tambahnya.
Dengan pembenahan tersebut, dia yakin pendapatan akan meningkat dan bisa mencapai target. Tahun ini ditargetkan memperoleh penghasilan Rp100 juta.
“Kalau lokasi parkir ini bisa dioptimalkan, kami yakin target bisa tercapai,” katanya.
Fathurrahman mengaku, target dari seluruh sektor parkir cukup besar, yaitu Rp3,8 miliar. Karena itu, potensi-potensi pendapatan dari sektor ini akan dimaksimalkan sebaik-baiknya.
“Termasuk parkir kawasan pariwisata, harus betul-betul dimaksimalkan,” tutupnya. (ys)