Oleh: Pauzan Basri
Dibeberapa group media sosial, Gubernur di Nusa Tenggara Barat sempat ramai menjadi perbincangan hangat. Sontak layaknya artis papan atas yang dibicarakan oleh setiap netizen Facebook .
Yang dibicarakan adalah soal gaya kepemimpinan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc. yang akrab disapa Bang Zul. Gubernur Nusa Tenggara Barat mengupload kegiatannya melalui akun resmi Facebook miliknya, dalam gambar yang di upload tersebut bahwa Dr Zul sedang tertidur di sebuah masjid yang ada di pulau Sumbawa.
Dalam unggahannya tersebut, sang Gubernur Bang Zul mendapat banyak penghargaan dan juga kritikan, ada kritikan yang baik, dan ada juga kritikan yang buruk, mulai dari dianggapnya pencitraan dan juga dianggap biasa-biasa saja bagi sebagian netizen.
Menurut penulis, karakter masyarakat di Nusa Tenggara Barat hari ini masih sangat identik dengan senang dan bahagia dikunjungi dan diramahi oleh pemimpinnya, sesungguhnya masyarakat kita di NTB ini tidak menuntut banyak hal kepada pemerintah, melainkan bisa bertemu dan disapa saja mereka sudah sangat bahagia dan senang.
Hal inilah kemudian sang Gubernur Dr Zul melakukan pola-pola humanis dan ramah terhadap rakyatnya sudah sangat luar biasa. Bagi saya itu tidak biasa dan tidak mudah bisa dilakukan oleh pemimpin lain di Indonesia atau bahkan lebih khusus di Nusa Tenggara Barat.
Jadi sikap dan gaya Dr Zul ketika melakukan kunjungan ke beberapa daerah lain di NTB ini sudah sangat memuaskan bagi masyarakat akar rumput. Apalagi seorang Gubernur yang mendatangi rakyatnya dan bahkan tertidur pulas di tempat-tempat warga atau Masjid warga, masyarakat di NTB bahkan dimana pun itu pasti akan sangat senang dan bangga melihat sosok pemimpinnya yang ingin berlelah-lelah tidur bersama rakyatnya.
Menurut saya, kalau kemudian ada diantara sebagian netizen yang mengkritik sikap Gubernur yang tidur di masjid saat melakukan kunjungan kerja itu belum pernah merasakan atau belum pernah bergaul dengan masyarakat. Seperti apa sih sebenarnya yang diinginkan oleh masyarakat kita yang ada di Nusa Tenggara Barat ini.
Kalau kita flashback bagaimana gaya kepemimpinan terdahulu di Nusa Tenggara Barat tentu sangat jauh berbeda dengan gaya Dr Zul hari ini, kalau dulu, jangankan bertemu langsung dan mengobrol dengan masyarakat, bertamu di ruangannya saja sangat sulit dan bahkan tidak bisa ditemui. Karena pasti dengan beragam alasan.
Nah, jadi ketika hari ini sang Gubernur turun menyapa masyarakat kemudian berbaur dan mendengarkan langsung curhatan masyarakat, saya yakin masyarakat kita di NTB ini sangat berbangga dan senang. Jarang-jarang seorang kepala pemerintahan tertinggi di NTB ingin tidur bareng dan bersama di dalam satu masjid, sekaligus mendengarkan langsung apa yang menjadi keluhan masyarakatnya.
Saya ingin mengutip salah satu ayat dalam Alqur,an begaimana sejatinya seorang pemimpin agar seluruh rakyat yang dipimpinnya menerima dan senang. Ayat ini juga menunjukkan bagaimana pola dan gaya kepemimpinan sang Baginda Nabi Muhammad Saw pada masa itu.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Maka sebab rahmat dari Allah, engkau bersikap lemah-lembut kepada mereka. Seandainya engkau bersikap kasar (dalam ucapan dan perbuatan), mereka pasti pergi meninggalkanmu (tidak mau berdekatan denganmu). Maafkanlah mereka. Mohonkan ampun lah untuk mereka. Ajaklah mereka bermusyawarah (mendengarkan aspirasi mereka) dalam segala perkara (yang akan dikerjakan). Jika engkau sudah berketetapan hati, tawakal-lah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang tawakal” (Surat Ali Imran ayat 159).
Pola lemah lembut dan merangkul serta terbuka menurut saya sudah dimiliki oleh seorang Dr. Zul dalam memimpin, bagaimana tidak segala permasalahan yang terjadi di masyarakat hari ini sangat mudah langsung ditanggapi oleh Gubernur karena dengan adanya media sosial.
Ketika Gubernur meng upload setiap agenda kerjanya menggunakan akun resmi Facebook milikinya, sontak ketika langsung di komentari oleh warga dengan melaporkan permasalahannya, maka tidak lama sang Gubernur secara langsung menjawab dan mengatensi semua jenis permasalahannya, dan bahkan Gubernur langsung mengarahkan bawahannya untuk segera memberikan pelayanan terbaik kepada warga tersebut.
Nah, menurut saya gaya-gaya kepemimpinan ini sangat jarang kita temukan di Nusa Tenggara Barat. Bagi saya, gaya semacam ini harus terus ditingkatkan oleh sang Gubernur. Karena masyarakat sangat merasakan dan menikmati sekali gaya yang jamak-jamak dan apa adanya yang dilihat oleh warga kita di Nusa Tenggara Barat ini.
Sebelum mengakhiri tulisan ini, saya berharap model dan gaya kepemimpinan Gubernur NTB Dr Zul semacam uraian diatas sangat cocok digunakan di Nusa Tenggara Barat, artinya bahwa keberpihakan terhadap rakyat kecil menjadi prioritas disamping yang lainnya.
Semoga sang Gubernur tetap diberikan kesehatan dalam bertugas, sungguh menurut saya berat menjadi Gubernur dengan dua pulau dan jutaan rakyat yang harus dilayani, kemudian dengan gaya yang apa adanya dan tidak mau gaya gayaan dalam menggunakan posisi jabatannya sebagai Gubernur.
Kalau menurut saya, mau berpenampilan seperti apapun bang Zul sebagai Gubernur, dia tetaplah seorang Gubernur, seorang pemimpin tertinggi di Nusa Tenggara Barat. Jadi buat bang Zul tetaplah dengan gaya blusukan dan membersamai rakyat, dan tetap merangkul masyarakat dalam berbagai situasi dan kondisi.
Penulis ialah Ketua PW IPNU NTB