kicknews.today – Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode Tuan Guru Bajang M Zainul Majdi terpilih menjadi Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). Ini berdasarkan keputusan Muktamar pertama yang digelar di Pancor, Lombok Timur, Minggu (30/1).
Menjadi Ketua Umum NWDI, TGB ingin menjadikannya NWDI sebagai wadah perjuangan untuk menjaga dan memegang teguh amanah. Hal ini tercermin pada amanah pada kata “wathan”.

“Menjaga tanah air bukan hanya tanggungjawab organisasi dan kebangsaan. Tapi juga kewajiban keagamaan. Hukumnya fardhu ain, itu yang disampaikan oleh Maulanasyaikh,” jelas TGB.
Ia melanjutkan, muktamar NWDI yang pertama ini untuk mengingat kembali legasi dari kakeknya tersebut. Ulama yang dikenal sebagai Tuan Guru Pancor itu terkenang oleh mendiang kakek dari ibunya yaitu TGH Muhammad Zainuddin.
TGB menceritakan bahwa sang kakek merupakan merupakan pahlawan nasional pertama dari Provinsi NTB.
“Muktamar yang pertama untuk mengingat hal-hal yang diwariskan Maulanasyaikh muassis (pendiri) NWDI,” ungkapnya.
Di dalam kitab suci Al-Qur’an, kata dia, Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk beribadah. Karena itu, dalam berkhidmat di NWDI harus diniatkan ibadah karena Allah. “Ada empat hal yang Sidi (guru) Syaikh sampaikan supaya amal ini bernilai ibadah,” ucap TGB.
Pesan pertama, yaitu harus memiliki niat yang baik. Karena itu, menurut TGB, kakeknya tersebut sering menyampaikan hadits tentang keutamaan niat dalam setiap majelis. “Luruskan hati kita dari awal. Karena awalmu adalah akhirmu,” kata Doktor Ahli Tafsir Al-Qur’an ini.
Kemudian, pesan kedua adalah prosesnya harus baik. Karena itu, menurut dia, sejak awal 1937 ketika membangun sekolah pertama, Tuan Guru Pancor juga menggunakan proses terbaik.
Pesan yang ketiga adalah semua harus dilibatkan, serta menggunakan seluruh kearifan yang tumbuh di masyarakat.
“Kearifan agama dipakai, kearifan budaya dipakai,” jelas TGB.
Sedangkan terakhir adalah isinya harus baik dan dilakukan dengan pemahaman dan pengetahuan.
“Bila tanpa pemahaman maka ujungnya tak akan baik,” ujar TGB.
Diakhir sambutannya, TGB yang juga Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia ini menyebutkan, ketika awal-awal berdirinya, ukhuwah selalu menjadi ciri organisasi NWDI. Karena itu, di antara yang dicontohkan oleh Tuan Guru Pancor adalah selalu bersilaturahim satu sama lain.
“Membangun ukhuwah wathaniyah, ukhuwah nadliyah, dan ukhuwah Islamiyyah,” kata TGB. (nur)