kicknews.today – Bantuah warga terdampak pandemi melalui Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT), rupanya tidak berjalan mulus. Diduga masih ditemukan oknum supplier dan agen pengadaan paket yang nakal dan menghambat distribusi bantuan demi keuntungan lebih.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos), H Ahmad bahkan menuding supplier dengan agen nakal inilah yang jadi pemicu kisruh di lapangan. Atas dasar laporan masyarakat diterimanya itu, satu per satu agen sudah dipanggil.
“Hampir 30 lebih agen nakal yang sudah kami panggil,” ungkapnya.
Pihaknya menemukan kejanggalan di lapangan terkait KPM yang diberikan bantuan minyak goreng dan gula.
Bukan hanya itu, ditemukan adanya agen dan supplier yang sudah 1 bulan belum membayar barang. Padahal supplier mendapat transfer dari pusat, bukan dari daerah, sehingga tidak ada alasan tidak membayar.
“Ini ada niatan apa?,’’ tegasnya.
Sementara itu wakil ketua DPRD Lombok Timur, H Daeng Paelori mengaku sudah lama menerima laporan dari masyarakat, baik secara langsung perihal pengadaan BPNT. Bahkan ada ditemukan agen merangkap supplier.
Kendala yang ditemukan, supplier dan agen-agen ini tidak jelas. Solusinya dikembalikan kepada ketentuannya yaitu Pedoman Umum (Pedum) yang sudah ada.
“Jangan ada yang nitip-nitip mau jadi supplier,” tegasnya.
Ia berharap juga supaya kualitas barang yang diterima masyarakat harus diperhatikan. Sebab masyarakat sepengetahuannya hanya menerima saja.
“Kasian mereka tau menerima, mereka tidak bisa berusaha banyak terhadap kondisi barangnya, ini hak mereka harus diberikan sesuai kualitas yang sudah ditentukan,” pintanya. (oni)