9 wilayah di NTB masuk level awas bencana kekeringan

kicknews.today – BMKG Stasiun Klimatologi NTB menyebutkan wilayah dengan status level awas dan siaga bencana kekeringan di NTB meluas. Dari 3 wilayah level awas, kini meluas di 9 wilayah di NTB.

Forecaster on duty BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Nindya Kirana menyebutkan, peringatan dini kekeringan meteorologis pada level Awas terdapat di Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Sambelia dan Pringgabaya), Lombok Utara (Kecamatan Bayan), dan Kabupaten Sumbawa (Kecamatan Utan, Buer, dan Moyo Utara). Kemudian Kabupaten Bima (Kecamatan Palibelo), dan Kota Bima (Kecamatan Rasanae Timur dan Asakota). 

“Masyarakat perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan dan kekeringan yang umumnya terjadi di periode musim kemarau,” katanya, Kamis (31/8).

Sementara wilayah level waspada lanjut kirana, terdapat di terdapat di Kabupaten Dompu (Kecamatan Kilo, Manggelewa, dan Woja), Kabupaten Bima (Kecamatan Donggo, Lambitu, Soromandi, dan Wawo), Kota Bima (Raba, dan Mpunda), Kota Mataram (Kecamatan Mataram), Kabupaten Lombok Barat (Kecamatan Batu Layar, Gerung, Lembar, dan Narmada).

Kemudian Kabupaten Lombok Tengah (Batukliang, Janapria, dan Praya Barat), Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Jerowaru, Labuhan Haji, Sakra Barat, Sembalun, Sikur, Suela, dan Sukamulia), Kabupaten Lombok Utara (Gangga, Pemenang, dan Tanjung), Kabupaten Sumbawa (Alas, Batulanteh, Moyohulu, Orong Telu, Sumbawa, dan Unter Iwes) dan Kabupaten Sumbawa Barat (Brang Ene, Brang Rea, Jereweh, Maluk, Poto Tano, dan Taliwang). 

“Sedangkan level waspada terdapat di Kabupaten Lombok Tengah (Kecamatan Jonggat), Kabupaten Lombok Timur (Terara) dan Kabupaten Lombok Barat (Sekotong),” jelasnya.

Dia menjelaskan, curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Agustus 2023 termonitor dalam kategori Rendah (0 – 20 mm/das) yang merata di seluruh wilayah NTB. Curah Hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa sebesar 14 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian II Agustus 2023 di wilayah NTB bervariasi dari kategori Bawah Normal (BN) hingga Atas Normal (AN).

Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB secara umum berada pada kategori ‘Sangat Panjang’ (31 – 60 hari). Namun terdapat beberapa titik yang termonitor dalam kategori ‘Ekstrem Panjang’ (>60 hari) yaitu di pesisir utara Kab. Lombok Timur, Lombok Utara, dan Sumbawa, serta sebagian wilayah Kota Bima. 

“HTH terpanjang tercatat di pos hujan Asakota Kolo, Kota Bima selama 124 hari tanpa hujan,” jelasnya.

Pada dasarian I September 2023 (10- 10 September 2023) diprakirakan peluang terjadinya hujan sangat rendah. Diperkirakan curah hujan dengan intensitas <20 mm/dasarian memiliki probabilitas kejadian >90% yang merata di seluruh wilayah NTB. 

Pada periode puncak musim kemarau tahun ini, masyarakat NTB diimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan dan kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau.

 Masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi musim kemarau yang mulai memasuki wilayah NTB khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI